Sukses

2 Pemuda Korban Pengeroyokan di Tuban Anggota Pagar Nusa

Dua korban yang mengalami babak belur akibat pengeroyokan itu merupakan warga dari kelompok perguruan silat Pagar Nusa (PN) Tuban

Liputan6.com, Tuban - Terkuak fakta baru dalam kasus pengeroyokan terhadap dua pemuda yang diduga dilakukan oleh enam orang tak dikenal di kawasan Desa Klotok, Plumpang, Tuban, pada Jumat malam (20/8/2021). Dua korban yang babak belur itu merupakan anggota perguruan silat Pagar Nusa (PN) Tuban.

Dua pemuda itu bernama Syaiful Anwar (21), warga Desa Klotok. Kemudian, Muhammad Nur Hasyim (26) warga Desa Kedungsoko, Plumpang, Tuban.

Identitas korban terungkap setelah pengurus Pimpinan Cabang (PC) Pagar Nusa Tuban mendatangi Mapolres Tuban, Senin (23/8/2021). Mereka meminta agar kasus pengeroyokan segera diungkap tuntas.

“Kita atas nama pengurus cabang Pagar Nusa Tuban hanya ingin menanyakan sejauh mana proses penyidikan terkait pengeroyokan terhadap dua anggota kami di Plumpang,” ungkap Ketua PC Pagar Nusa Tuban, Abdul Mujib, di ruangan Satreskrim Polres Tuban, Senin (23/8/2021).

Selain itu, kedatangannya juga untuk memberikan support polisi para pelaku segera ditangkap. Sehingga kasus pengeroyokan ini tidak bias di bawah karena pengurus berhadapan dengan emosi anak-anak muda yang kadang-kadang sulit dikendalikan.

“Insyaallah, untuk Pagar Nusa Tuban kami kendalikan. Kita siap menunggu proses hukum dan kita serahkan semuanya kepada pihak yang berwajib,” terang Gus Mujib panggilan akrab Abdul Mujib.

Pasca kejadian itu, pengurus Pagar Nusa tidak berani berspekulasi apakah pelaku pengeroyokan berasal dari kelompok perguruan silat yang ada di Tuban. Sebab, semuanya telah diserahkan kepada pihak kepolisian.

“Kita tidak berani menduga siapa pelakunya dan kita serahkan semuanya kepada kepolisian. Kepolisian ini memperjelas itu agar tidak bias,” terang Gus Mujib.

Di Polres Tuban, Gus Mujib menjelaskan kejadian itu bermula ketika dua anggota diberikan tugas oleh organisasi untuk melakukan pendataan warga Pagar Nusa. Setelah itu, ketika mereka hendak pulang ke rumah di hadang oleh sekelompok pemuda berjumlah 5 sampai 6 orang.

“Tidak tahu sebabnya dan problemnya (pengeroyokan, red). Kita tidak mau menduga-duga,” ungkap Abdul Mujib.

Lebih lanjut, kondisi salah satu korban saat ini sudah diperbolehkan pulang setelah menerima 13 kali jahitan luka di bagian kepalanya. Sedangkan, korban lainnya akan menjalani operasi di RSUD dr Koesma Tuban.

“Satunya sudah pulang dengan 13 jahitan di kepala, dan satunya akan operasi di RSUD dr Koesma Tuban,” Gus Mujib.

Terkait persoalan tersebut, Polres Tuban memilih puasa berkomentar dan tak mau banyak bicara. Hal tersebut terlihat dalam sikap Kapolres Tuban AKBP Darman.

“Nanti saya tanya kasat reskrim ya,” kata Kapolres Tuban melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp.

Sampai berita ini selesai di tulis belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian terkait komitmen untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan terhadap.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Duduk Perkara

Pemberitaan sebelumnya, dua pemuda mengenakan kaus hitam dikeroyok 6 orang tak dikenal ketika hendak pulang ke rumah di kawasan Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jumat (20/8/2021), sekitar pukul 18:00 Wib. Akibatnya, dua korban babak belur dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius.

“Pengeroyokan itu mengakibatkan luka-luka di bagian wajah dan kepala,” ungkap AKP Wahyu Dwi Waluyo, Kapolsek Plumpang, Polres Tuban.

Kejadian itu bermula ketika dua korban hendak pulang dengan menggunakan sepeda motor. Namun, ditengah jalan mereka dihentikan sekelompok pemuda berjumlah 6 orang.

“Korban perjalanan pulang dari Plumpang. Setelah tiba di lokasi kejadian dihentikan 6 orang pelaku,” jelas Kapolsek Plumpang.