Liputan6.com, Surabaya - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur meminta pembelajaran tatap muka (PTM) segera dilakukan.
Ketua PGRI Jatim Teguh Sumarno menyatakan, kualitas siswa dari sisi prestasi akademik menurun akibat keterbatasan proses belajar mengajar daring di masa COVID-19.Â
"Apalagi Pak Menteri kini sudah menghapus Ujian Nasional. Selanjutnya sebagai standar kelulusan siswa akan dilakukan asesmen nasional. Maka kegiatan belajar mengajar tatap muka menjadi persiapan yang harus kita awali. Tanpa itu, kognitif, afektif dan karakter siswa sangat tidak bisa diukur kalau sekolah tatap muka tidak diawali mulai sekarang," katanya, Jumat (27/8/2021), dikutip dari Antara.
Advertisement
Pada 23 Agustus lalu, Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35 Tahun 2021 telah mengizinkan sekolah tatap muka di wilayah Jawa - Bali.Â
Di antaranya mengatur untuk daerah-daerah kabupaten/ kota, di Jawa Timur khususnya, yang mayoritas kini telah berstatus PPKM level 3, diperbolehkan menggelar sekolah tatap muka dengan kapasitas 50 persen dari keseluruhan jumlah siswa.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Uji Coba
Atas dasar itulah PGRI Jatim mengimbau sekolah harus memulai tahap uji coba kegiatan belajar-mengajar tatap muka.Â
Terlebih, Teguh menandaskan, pemerintah telah mewajibkan program vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 12 hingga 17 tahun, atau setara dengan siswa SMP, MTS, SMA, SMK dan MA.Â
"Selama sepekan terakhir, PGRI Jatim telah mengawalinya dari sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan kami, meski masih dalam tahap uji coba," ujarnya.Â
Salah satunya, uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka hari ini digelar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Surabaya.
Advertisement