Sukses

Pulihkan Perekonomian dengan Optimalkan Lahan Terlantar

Menurut Noor Marzuki, sangat disayangkan bila lahan bekas HGU itu dibiarkan terlantar. Mengingat, masyarakat juga membutuhkan lahan pertanian dan perkebunan.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor pertanian dan perkebunan diyakini bisa menjadi penopang perputaran roda perekonomian saat ini. Karena itu, selain menggenjot program pemberdayaan pertanian dan perkebunan, pemerintah juga harus mengoptimalkan lahan eks hak guna usaha (HGU) yang kini terlantar.

"Ya, salah satunya mengoptimalkan lahan-lahan yang saat ini terlantar. Lahan itu bisa dijadikan lahan produktif," tutur Tim Ahli Wakil Presiden Noor Marzuki dalam keterangan tertulis, Rabu (8/9/2021).

Dia mengungkapkan, banyak lahan bekas HGU yang tidak tergarap. Untuk mengoptimalkan lahan terlantar itu, dibutuhkan kebijakan taktis dari kementerian terkait.

"Tanpa ada kebijakan dari pemerintah dalam hal ini kementerian ATR/BPN, lahan-lahan itu akan terus terlantar," tuturnya.

Menurut Noor Marzuki, sangat disayangkan bila lahan bekas HGU itu dibiarkan terlantar. Mengingat, masyarakat juga membutuhkan lahan pertanian dan perkebunan.

Menurutnya, dalam memulihkan perekomian mikro, masyarakat butuh sarana, tak terkecuali lahan untuk bercocok tanam. Dengan begitu, roda perekonomian masyarakat akan kembali berputar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Swasembada Pangan

Belakangan pemerintah juga tengah mendorong program swasembada pangan. Guna mewujudkan hal itu, dibutuhkan banyak lahan untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.

"Program swasembada pangan juga tengah digalakkan oleh pemerintah. Jadi kalau lahan-lahan terlantar tersebut dioptimalkan untuk lahan pertanian, maka sejalan dengan program nasional," katanya.

Selain itu, mengoptimasi lahan-lahan yang terlantar untuk masyarakat merupakan semangat dalam melakukan reforma agraria. "Sejuah ini reforma agraria masih di awang-awang, belum sepenuhnya terwujud," pungkas Noor Marzuki.