Liputan6.com, Surabaya - Warga Surabaya sebentar lagi bisa kembali menonton di bioskop. Satgas Covid-19 saat ini mulai asesmen ke puluhan gedung bioskop di Kota Pahlawan tersebut.
"Ventilasi Durasi Jarak + 1 protokol kesehatan. Ventilasi itu kami lihat sirkulasi udara yang ada di ruangan untuk meminimalisir potensi penyebaran virus," ungkap Koordinator Tim Asesmen Satgas Covid-19 Surabaya Yuni Pafitri, Selasa (14/9/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Apabila ventilasi yang ada dinilai kurang dari 10 persen, maka diwajibkan untuk menambahkan alat air purifier atau sejenisnya untuk membantu sirkulasi udara.
Advertisement
"Dari semua kegiatan kami arahkan jangan lama-lama maksimal dua jam. Jarak itu kami atur dari tempat-tempat duduk, antrean memecah kerumunan, dan plusnya protokol kesehatan," terangnya.
Pihaknya menyarankan untuk pemotongan film jika durasinya lebih dari dua jam.
"Dipotong di tengah-tengah kalau dimungkinkan, nanti teknisnya di manajemen bioskop. Kami tidak mau ada dua jam orang berkerumunan satu tempat bersama-sama. Harus keluar jadi ruangan tersikulasi," jelas Yuni.
Pihaknya memastikan penyusun acuan protokol kesehatan telah melibatkan para pakar epidemiologi dan unsur kedokteran. Aturan berikutnya tidak membolehkan penonton untuk makan atau minum di dalam bioskop.
"Tidak boleh untuk saat ini, itu ada di SOP yang turun di Perwali. Kalau bioskopnya tetap menjual makanan kami perbolehkan tapi makannya di luar," tegasnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Satgas Mandiri
Yuni menambahkan, penonton yang masuk juga harus mengunduh aplikasi Pedulilindungi untuk membuktikan dirinya sudah mendapatkan vaksin sebanyak dua dosis.
"Mengenai kapan bioskop dapat beroperasi kembali, hasil asesmen kami laporkan ke pimpinan dulu. Apa adanya sambil menunggu arahan dari Ketua Satgas. Lama asesmennya tidak diketahui," ujarnya.
Namun yang pasti pihak Satgas Covid-19 meminta agar bioskop dapat terus mengoptimalkan satgas mandiri.
"Kalau SDM seperti satgas mandiri itu kan kadang turun, malas, abai, itu yang harus dimotivasi," tutupnya
Advertisement