Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI) Edi Homaidi menilai keputusan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk merekrut 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sangat bijak. Cara tersebut bisa menghindari konflik berkepanjangan antara lembaga antirasuah dengan bekas karyawannya.
“Keputusan Pak Kapolri sangat bijak dan patut diapresiasi,” kata Edi Homaidi, Rabu (20/9/2021).
Baca Juga
Edi menambahkan, upaya Kapolri dengan merekrut eks pegawai KPK tersebut, tidak akan sia-sia karena mereka yang direkrut bukan para pemula dalam menjalankan misi pemberantasan korupsi.
Advertisement
“Pastinya mereka memiliki jam terbang dalam memberantasan korupsi. Jadi tinggal meneruskan saja apa yang pernah dilakukan saat di KPK. Jadi tak perlu berpikir negatif atas apa yang dilakukan pak Sigit itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) mengirimkan jawaban yang pada prinsipnya menyetujui permohonan Polri untuk menarik 56 pegawai KPK yang tidak lulus TWK untuk ditarik Polri menjadi ASN.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berpengalaman
“Tentunya kami diminta tindaklanjuti dan berkoordinasi dengan Menpan RB dan BKN. Proses sedang berlangsung, mekanismenya seperti apa sedang kita diskusikan,” kata Sigit.
Polri melihat bahwa 56 pegawai KPK meskipun tidak lolos dalam TWK dianggap memiliki pengalaman di bidang tindak pidana korupsi.
Advertisement