Liputan6.com, Surabaya - Pembayaran berbasis digital di pasar tradisional Surabaya mulai diterapkan bertahap.
Direktur Keuangan PD Pasar Surya Sutjahjo mengatakan, pembayaran berbasis digital seperti halnya Iuran Layanan Pasar (ILP) akan dilakukan dengan sistem non-tunai menggantikan cara manual (setoran tunai) yang selama ini masih diterapkan.Â
"Kemarin (27/9/2021) telah ditanda tangani MoU antara PD Pasar dengan BNI terkait ILP yang dapat dibayarkan secara daring," kata Sutjahjo, Selasa (28/9/2021), dikutip dari Antara.
Advertisement
Ia menjelaskan, selama ini pembayaran ILP dari pedagang ke PD Pasar Surya masih dilakukan secara tunai. Dengan beralihnya ke sistem pembayaran daring, diharapkan mampu memberikan pelayanan prima kepada pedagang.Â
Sutjahjo menerangkan, dengan adanya pembayaran digital ini, maka bakal mengoptimalisasikan pendapatan bagi PD Pasar Surya. Sebab ILP yang disetor pedagang, bakal langsung masuk ke rekening Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot Surabaya ini.Â
"Kami akan real time, sehingga pemasukan langsung masuk ke rekening PD Pasar Surya," katanya.Â
Secara teknis, ia menyebut, bahwa masing-masing pedagang nantinya akan memiliki virtual account sebagai basis untuk nomor registrasi mereka. Virtual account ini akan teregistrasi dengan pihak bank yang lengkap dengan identitas diri pedagang, termasuk nomor telepon.Â
"Nanti pihak bank akan memberikan informasi ke pedagang tentang berapa jumlah ILP yang harus dibayar. Bisa melalui SMS atau WA. Jumlah itulah yang akan dibayarkan pedagang melalui internet banking, mobile banking atau ATM," kata Sutjahjo.Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Monitoring dan Evaluasi
Tahapan ini masih bersifat pilot project yang diterapkan di Pasar Kapasan. Berikutnya, pembayaran digital ini terus dimonitoring dan dievaluasi. Kemudian, langkah ke depan akan diterapkan di pasar-pasar lain yang dikelola PD Pasar Surya.
"Jadi pilot project-nya di Pasar Kapasan. Penerapan di sini (Pasar Kapasan) akan dijadikan prototype untuk pasar yang lain," kata dia.
Sutjahjo menyatakan bahwa pemberlakuan pembayaran digital dilaksanakan secara bertahap. Paling tidak, ia memastikan jika langkah yang sama bakal diterapkan di pasar-pasar besar.
"Dalam arti pasar yang di dalam transaksinya sudah sering menggunakan pembayaran daring, atau minimal pakai ATM,"katanya
Advertisement