Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, saat ini waktunya ekonomi Surabaya bergerak. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan prokes yang ketat, terutama maskernya yang tidak boleh dilepas.
Eri menyatakan, APBD Perubahan Surabaya 2021 yang ditetapkan sebesar Rp 8,9 triliun, bakal diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Karena itu banyak anggaran pembangunan atau proyek fisik di Pemkot Surabaya yang dialihkan untuk kebangkitan ekonomi.
Selain itu, Eri juga akan memprioritaskan pemulihan ekonomi masyarakat dalam APBD Perubahan khususnya penguatan pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Surabaya.Â
Advertisement
Eri menyatakan pihaknya tidak ingin Kota Surabaya mengalami gelombang ketiga COVID-19 sehingga meminta warga tetap menjaga prokes dan tidak euforia setelah adanya berbagai pelonggaran yang dilakukan di tengah pandemi ini.Â
"Kami (pemkot), Pak Kapolres dan Danrem selalu menyampaikan Surabaya ini harus berhati-hati dengan gelombang ketiga. Makanya, tolong jaga prokes yang ketat, jangan sampai ada gelombang tiga di Surabaya," ujarnya, Kamis (30/9/2021), dikutip dari Antara.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesadaran Warga
Ia juga meminta jangan sampai hanya karena kecerobohan atau keteledoran satu orang, akhirnya warga seluruh Surabaya ikut menanggung. Jika nantinya jumlah terkonfirmasi naik, lanjut dia, maka tentunya level kita akan naik dan akan lebih ketat lagi, dan yang rugi adalah warga Surabaya sendiri.
"Saya dan Pak Kapolres berulang kali menyampaikan bahwa yang bisa menjaga Surabaya adalah warga Surabaya sendiri. Saya berharap warga Surabaya bersama-sama dengan kita untuk selalu menggunakan masker. Ayo menjaga Surabaya supaya bisa menggerakkan perekonomian dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.Â
Advertisement