Sukses

Semangat Petani Banyuwangi Kembangkan Umbi Porang

Tanaman porang kembali menarik perhatian setelah beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo melarang ekspor porang dalam bentuk umbi.

Liputan6.com, Banyuwangi - Petani di Banyuwangi mulai mengembangkan tanaman porang. Tingginya permintaan pasar, budidaya umbi porang kini mulai dilakukan petani di Desa Sukorejo, Banyuwangi pada Senin 4 Oktober kemarin.

Seperti yang dilakukan salah satu petani di desa Sukorejo, Siyam Tohari, yang mulai menanam porang di lahan seluas satu hektare. Siyam mengaku tertarik mengembangkan porang karena melihat peluang besar dari budidaya porang ini.

“Saya mendengar bagaimana tingginya permintaan porang. Akhirnya saya tergerak mencoba menanam umbi porang, apalagi tanaman ini tidak terlalu sulit perawatannya. Ini salah satu ikhtiar keluarga kami,” cerita Siyam, ditulis Selasa (5/10/2021).

Tanaman porang kembali menarik perhatian setelah beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo melarang ekspor porang dalam bentuk umbi. Presiden Jokowi menekankan bahwa tanaman porang akan menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.

Umbi porang memiliki nilai jual tinggi. Umbinya memiliki kandungan glucomannan dan kalsiumnya tinggi. Porang juga bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi, tetapi juga membuat lem organik serta penjernih air.

Siyam mengaku bahwa untuk awal ini dirinya bersama 11 petani lain di desa tersebut menjalin kemitraan bersama salah satu perusahaan yang berpengalaman di bidang produksi pertanian, PT Zhafira Jaya Bumi (ZJB).

“Karena belum punya pengalaman mengembangkan porang, saya daftar kemitraan pada PT. ZJB. Bulan (Oktober) ini kami akan mulai tanam dengan pendampingan dari mereka. Bismillah, semoga usaha saya berhasil,” ujar Siyam.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Sugirah

Wabup Banyuwangi Sugirah mengapresiasi para petani yang terus berupaya menangkap peluang usaha di sektor pertanian, termasuk budidaya porang.

“Potensi pasar porang sangat luas. Saya senang petani Banyuwangi sudah bisa menangkap potensi ini untuk mengerek kesejahteraannya. Nanti Dinas Pertanian dan Pangan akan ikut mengawal program ini,” kata Sugirah.