Sukses

Warga Malang Ini Gagal Vaksin Karena NIK Telah Terpakai di Jakarta, Kok Bisa?

Warga Kota Malang Reffanka (15), gagal mengikuti vaksinasi drive thru di Stadion Gajayana Malang. Sebabnya, Nomor Induk Kependudukan (NIK) telah terpakai di wilayah lain.

Liputan6.com, Surabaya - Warga Kota Malang Reffanka (15), gagal mengikuti vaksinasi drive thru di Stadion Gajayana Malang. Sebabnya, Nomor Induk Kependudukan (NIK) telah terpakai di wilayah lain.

Fia Nataprawira sebagai kakak dari Reffanka yang juga ikut vaksinasi mengatakan, adiknya tak bisa ikut vaksin dikarenakan NIK-nya diketahui telah terpakai sebagai penerima vaksin dosis pertama dan kedua di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

"Itu NIK-nya sudah terdaftar vaksin dua kali. Padahal belum sama sekali dia. Kan masih di bawah 17 tahun, baru ini. Terdaftarnya di Pancoran sana. Kita aja belum pernah ke sana," ujar Fia, Rabu (6/10/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Fia dan Reffanka telah menunggu vaksinasi Drive Thru yang digelar oleh Polresta Malang Kota tersebut, sejak pukul 09.00 WIB. Akan tetapi, adiknya, yakni Reffanka tak bisa mengikuti vaksin karena NIK-nya diketahui telah terpakai.

"Kecewa, iya. Gimana lagi orang gak bisa. Kita sudah dari jam 9 kurang tadi. Katanya suruh tanyain ke Dispendukcapil dulu, kenapa kok bisa kepakai vaksin dua kali," ungkapnya.

Kepala Dispendukcapil Kota Malang, Eny Hari Sutiarni menyebutkan bahwa jika ada persoalan tersebut bisa langsung menghubungi call center 119 untuk segera ditindaklanjuti.

"Sesuai arahan bapak Dirjen, bisa langsung ke hotline 119 untuk segera ditindlanjuti untuk dikawal hingga selesai," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kapolresta Siap Kroscek

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto segera mengkonfirmasi ke wilayah terkait untuk memvalidasi data tersebut.

"Nanti kita cek, komunikasi dengan jajaran Polres Jakarta Selatan untuk ditelusuri. Kan kasihan mereka yang belum vaksin, tapi NIK sudah terpakai," tuturnya.

Pria yang akrab disapa Buher membeberkan bahwa ia telah menemukan kejadian serupa sebanyak dua kali. Pertama ada di poliklinik, yang dimana salah satu peserta vaksin NIK-nya telah terpakai di wilayah Blitar.

"Jadi kita hubungi Blitar, kita klarifikasikan, ternyata salah input dari operatornya. Kalau vaksin ya masih berpeluang. Kita lihat dulu, apa memang sengaja yang bersangkutan mengambil data orang lain, atau ini kesalahan input data. Kita komunikasikan," ucapnya.Â