Liputan6.com, Surabaya - Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Irvan Widyanto membenarkan kepulangan 39 atlet dan pelatih PON Jawa Timur asal Surabaya yang berlaga di PON XX Papua 2021.
Mereka berasal dari enam Cabang Olahraga (Cabor) sepatu roda (3 atlet), polo air (3 atlet dan dua pelatih), cabor muaythai (1 atlet dan 1 pelatih), futsal (4 atlet), judo (9 atlet dan 1 pelatih kepala), dan wushu (12 atlet, 2 pelatih, dan 1 mekanik).
"Iya benar, mereka sudah tiba di Surabaya pada Selasa 5 Oktober kemarin," ujar Irvan kepada wartawan di Surabaya, Rabu (6/10/2021).
Advertisement
Irvan mengungkapkan, pihaknya memberikan dua pilihan kepada mereka apakah akan karantina mandiri atau memilih dikarantina di tempat yang sudah difasilitasi Pemkot Surabaya.
"Hanya tiga orang yang bersedia melakukan karantina di tempat yang sudah kami siapkan, 36 orang memilih karantina mandiri di rumah," ucapnya.
Irvan menyampaikan, Satgas Covid-19 Kota Surabaya telah memilih Hotel Grand Darmo Suite sebagai tempat karantina bagi para atlet dan ofisial usai berlaga di PON XX Papua 2021.
Saat ini, Irvan melanjutkan, hotel yang menjadi tempat karantina sudah dihuni oleh tiga atlet. Ketiga atlet tersebut merupakan atlet judo.
"Dalam pelaksanaan Karantina di Hotel Grand Darmo Suite Surabaya, karantina berlangsung selama lima hari," kata Irvan.
Kemudian pada hari keempat, lanjut Irvan, atlet tersebut akan dilakukan tes swab PCR oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Jika hasilnya negatif, mereka bisa meninggalkan lokasi karantina pada hari ke lima dan kembali ke rumah masing-masing.
"Apabila hasil swab test dinyatakan positif, maka akan langsung melanjutkan karantina di HAH (Hotel Asrama Haji) Sukolilo, Surabaya," ucap Irvan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Karantina di Rumah
Irvan menegaskan, perlakuan yang sama juga diberlakukan kepada para atlet dan pelatih yang memilih karantina mandiri di rumah.
"Mereka diminta melaksanakan karantina mandiri secara disiplin dan pada hari keempat harus melakukan tes swab PCR di puskesmas sesuai domisili masing-masing," ujarnya.
Menurut Irvan, saat dilakukan penjemputan, 36 atlet dan ofisial yang memilih karantina mandiri di rumah kondisinya terlihat baik-baik saja. "Alhamdulillah, sejauh ini baik," kata Irvan.
Meski demikian, Irvan mengungkapkan, apabila setelah dilakukan tes swab PCR pada hari keempat dan ada yang dinyatakan positif Covid-19, para atlet dan pelatih tidak diperkenankan lagi menjalankan karantina mandiri di rumah.
"Sesuai SOP pemkot, (yang positif Covid-19) kami tangani di HAH (Hotel Asrama Haji) untuk mendapat treatment lebih lanjut," ujar Irvan.
Advertisement