Liputan6.com, Kediri - Pandemi COVID-19 masih menyebar di Kota Kediri, namun layanan bagi ibu dan balita terus diperlukan. Untuk itu, pemerintah kota setempat membuat sistem drive thru atau lantatur (layanan tanpa naik turun) di sejumlah posyandu balita untuk menghindari kotak fisik.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Feronica mengemukakan dengan dibukanya kembali layanan posyandu tersebut, para ibu di Kota Kediri dapat berkonsultasi dan mengetahui tumbuh kembang anak secara berkala.
"Layanan posyandu secara langsung sangat penting untuk pengawasan tumbuh kembang anak, namun protokol kesehatan harus tetap diutamakan. Sistem ini sangat tepat digunakan, sehingga setelah pelayanan dan konsultasi, para ibu bisa segera meninggalkan tempat, tidak menimbulkan kerumunan," kata Bunda Fey, sapaan akrabnya di Kediri, Jumat (8/10/2021).
Advertisement
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengatakan sejak Kota Kediri berada di level dua, layanan posyandu dapat dibuka kembali, dilansir dari Antara.
Baca Juga
"Namun, hal tersebut tetap tergantung pada kesiapan masing-masing posyandu. Mengenai teknis pelayanan juga sudah ada SOP posyandu di era normal baru," ujar Fauzan.
Beberapa posyandu yang berada di zona hijau wilayah Kota Kediri kini telah mulai beroperasi, salah satunya pada Posyandu Matahari Kelurahan Pesantren Kota Kediri.
Dihadiri oleh 17 dari 26 balita yang terdaftar, posyandu tersebut telah menerapkan penjadwalan kunjungan balita.
"Kami mengatur jadwal kunjungan balita, misal dalam 1 RW terdapat 5 RT, maka tiap RT kami beri durasi waktu 30 menit. Lalu memasuki tempat Posyandu kami batasi hanya 5-10 balita saja. Jika lebih dari itu, kami telah sediakan tempat tunggu di luar posyandu," kata Bidan Wilayah Kelurahan Pesantren Arie Anggraini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prokes Ketat
Kepala Puskesmas Kota Wilayah Utara dokter Susana Dewi menyampaikan bahwa sehari sebelum kegiatan dilakukan disinfeksi pada area posyandu. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran virus.
"Saat pelaksanaan model ini (lantatur), sasaran datang dan cuci tangan atau pakai hand sanitizer. Lalu ke meja satu untuk registrasi, kemudian ke meja dua untuk ditimbang. Pada meja tiga akan dilakukan pengukuran tinggi badan, lingkar lengan dan kepala. Setelah itu, para ibu diarahkan ke meja empat dan lima untuk mendapatkan pelayanan konseling dan Ketika pulang ambil pemberian makanan tambahan (PMT),” ujar Dewi.
Sementara itu, sebelum dibuka kembali layanan posyandu balita tersebut, puskesmas di Kota Kediri juga melayani pemantauan tumbuh kembang balita dari rumah ke rumah terutama pada balita risiko tinggi.
Sesuai data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, terdapat 347 posyandu balita yang tersebar di tiga Kecamatan wilayah Kota Kediri. Namun, untuk jadwal layanan posyandu secara lantatur, juga disesuaikan masing-masing petugas posyandu.
Advertisement