Sukses

Sutiaji Harap Dana BTT Covid-19 Kota Malang Tak Habis Terpakai

Wali Kota Malang berharap herd imunity terbentuk sehingga tak perlu banyak menggunakan dana BTT untuk penanganan Covid-19 di Malang

Liputan6.com, Malang - Wali Kota Malang, Sutiaji, berharap dana belanja tidak terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19 di Malang tak terserap habis seluruhnya tahun ini. Meski situasi pandemi secara nasional masih sulit diprediksi.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, total dana BTT untuk penanganan Covid-19 di Malang kota setelah APBD Perubahan 2021 ini sebesar Rp 81 miliar. Sampai dengan pekan pertama Oktober ini dana yang masih tersisa sebanyak Rp 29 miliar.

“Semoga dana yang tesedia itu tidak habis terpakai semua,” kata Sutiaji di Malang, Sabtu (9/10/2021).

Duit itu digunakan untuk penanganan kesehatan seperti obat-obatan, suplemen sampai biaya pemakaman pasien. Serta untuk bantalan sosial bagi warga terdampak pandemi selama masa penerapan PPKM Darurat.

“Semoga herd imunity bisa semakin dikuatkan lewat capaian vaksinasi,” ujar Sutiaji.

Alokasi BTT penanganan Covid-19 di Malang itu sudah 5 persen dari APBD. Untuk BTT pada 2022 mendatang diusulkan sebesar Rp 85 miliar. Menurut Sutiaji, itu sudah sesuai Surat Edaran Mendagri yang meminta pemda menambah anggaran penanganan pandemi.

“Jadi kami sudah menerapkan peraturan Mendagri itu,” ujar Sutiaji, Wali Kota Malang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Data Covid-19 Kota Malang

Sementara itu data kasus Covid-19 di Kota Malang menunjukkan tren cenderung melandai dalam satu bulan terakhir ini, selalu di bawah 30 kasus baru. Bahkan dalam sepekan terakhir ini rata – rata kasus harian di bawah 20 kasus.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Malang, pada 9 Oktober 2021 ada 9 kasus baru, 8 pasien sembuh dan nihil kasus kematian. Secara kumulatif, total kasus positif sebanyak 15.486 kasus, 14.347 pasien sembuh, 1118 pasien meninggal dunia dan 21 orang dalam pantauan (kasus aktif).

Lalu ada 9.912 kasus suspek dengan rincian 13 orang isolasi di rumah sakit, 1 orang isolasi di rumah, 158 orang meninggal dunia dan 9.740 dinyatakan discarded.