Sukses

Kota Malang Masih PPKM Level 3, Taman Kota Tak Kunjung Dibuka

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, salah satu alasan yang membuat dirinya belum berani membuka taman kota, yakni penanggung jawab untuk pemantauan protokol kesehatannya.

Liputan6.com, Malang - Taman kota di Kota Malang tak kunjung dibuka. Sebab, Kota Malang yang masih masuk PPKM level 3 pada asesmen Inmendgari.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, salah satu alasan yang membuat dirinya belum berani membuka taman kota, yakni penanggung jawab untuk pemantauan protokol kesehatannya.

"Kalau di Mal dan wisata besar kan ada one get-nya. Kalau di taman kota kan tidak. Taman itu penanggung jawab siapa," ujar Sutiaji, Jumat (15/10/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Sutiaji pun mengkhawatirkan jika taman kota Malang dibuka sekarang, nanti akan terjadi kerumunan. Namun, ia memberi harapan jika kedepan memang bisa dibuka untuk taman kota tapi secara bertahap.

"Harapannya masih tetap kita belum berani buka secara frontal, tapi tipis-tipis ya. Mudah-mudahan mereka para pengunjung di taman-taman juga sadar akan Covid-19," ungkapnya.

Ia memberi contoh, seperti halnya Sutiaji sempat menerima surat pengajuan kegiatan keagamaan dengan berskala besar, dirinya pun masih belum bisa mengijinkan. Alasannya, karena khawatirnya nanti ada penumpukan yang dimana jemaah kegiatan keagamaan bisa sampai ribuan orang.

"Mungkin kalau di lapangan rampal orang seribu bisa berkegiatan. Tapi kan kembali ke masing-masing untuk ketaatan prokesnya kan belum tentu. Itu yang saya khawatirkan sama halnya pembukaan taman kota," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tutup Total

Diketahui, sejumlah taman di Kota Malang sendiri memang sejak PPKM Darurat beberapa bulan yang lalu secara total ditutup dengan diberi pembatas.

Seperti yang terlihat di Alun-Alun Kota Malang (Jl Merdeka) ataupun Alun-Alun Tugu yang ada di sekitar Balai Kota Malang ditutup dengan diberi tanda larangan masuk hingga penutupan dengan tali di pintu masuknya.

"Ya bagaimana caranya ada pelonggaran sedikit-sedikit, tapi tetap pengetatan prokes. Ini secara bertahap satu persatu kita longgarkan. Tapi perlu koordinasi dengan pusat dan Taman Kota belum bisa kita lakukan pembukaan," pungkas Sutiaji.

Â