5 Museum di Kota Surabaya yang Memiliki Nilai Sejarah Tinggi

Peristiwa Sepuluh November sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Saking bersejarahnya, pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan yang rutin diperingati setiap tahunnya.

Museum Sepuluh Nopember terletak di dalam Komplek Tugu Pahlawan. Museum ini dibangun dengan bentuk yang khas dan unik. Pada tinggi, ruas, dan setiap garis bangunannya mengandung makna, 10, 11, dan 1945. Hal ini mengingat peristiwa pertempuran di Surabaya yang puncaknya pada 10 November 1945.

Museum ini terdiri dari dua lantai. Di lantai pertama Anda bisa menemukan patung-patung yang melambangkan perjuangan arek-arek Suroboyo. Sedangkan di lantai kedua Anda akan melihat berbagai senjata yang digunakan para pejuang bangsa Indonesia serta foto-foto dokumenter dan peninggalan Bung Tomo yang merupakan tokoh penting di balik peristiwa 10 November.

2. Museum Surabaya (Siola)

Berada di lantai 1 Gedung Siola, Museum Surabaya memamerkan sekitar 1.000 benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Kota Surabaya dari masa ke masa.

Museum ini dibuka sejak 3 Mei 2015. Anda bisa melihat beragam peristiwa-peristiwa sejarah di museum ini. Misalnya foto Wali Kota Surabaya sejak zaman penjajahan hingga sekarang, arsip kependudukan sejak tahun 1837, alat transportasi tradisional, pakaian petugas pemadam kebakaran sejak zaman Belanda, dan lain sebagainya.

Siapa yang tak mengenal sosok W. R. Soperatman? Amat disayangkan jika belum mengenal sosok ini, sebab lagunya yakni Indonesia Raya sering dinyanyikan setiap momen-momen penting seperti upacara, acara formal, dan sejenisnya.

Jejak pencipta lagu Indonesia Raya diabadikan dalam sebuah Museum W. R. Soepratman. Lokasi museum ini tidak jauh dari tempat makamnya yang berada di tengah pemukiman penduduk. Tepatnya di Jalan Mangga No. 21, Tambaksari, Surabaya.

Melihat ke belakang, bangunan ini dulunya adalah tempat persembunyian W. R. Soepratman setelah menciptakan lagu Indonesia Raya. Pencipta Lagu Indonesia Raya ini menempati tempat itu sampai akhir hayatnya.

Di museum ini Anda bisa melihat patung W. R. Soepratman yang seolah-olah sedang memainkan biola. Kemudian berbagai foto W. R. Soepartman juga dapat ditemukan di museum ini.

Awalnya gedung ini adalah tempat panti asuhan yang dikelola Belanda. Kemudian pada tahun 1893 bangunan ini dibeli oleh seorang pengusaha Liem Sieng Tee dan dijadikan sebagai pabrik rokok Sampoerna.

Selain menjadi tempat produksi rokok, bangunan ini dijadikan sebagai museum. Jika mengunjungi museum ini Anda bisa sekaligus membeli berbagai macam oleh-oleh Surabaya. Tak hanya itu, Anda juga bisa menikmati menu makanan dan minuman di kafe sebelah kanan bangunan utama.

Di museum ini Anda juga bisa mengelilingi tempat bersejarah di Kota Surabaya dengan bus Surabaya Heritage Track secara gratis. Anda bisa mengunjungi museum ini di Taman Sampoerna No. 6, Krembangan Utara, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya.

Monumen Kapal Selam berada di Jalan Pemuda No. 39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Monumen Kapal Selam ini dijadikan sebagai museum.

Kapal selam pada museum tersebut merupakan KRI Pasopati dari Uni Soviet. Sejak tahun 1962 mulai dimiliki Indonesia sampai tahun 1989 yang merupakan tahun terakhir kapal selam tersebut beroperasi.

Di museum ini Anda bisa melihat isi kapal selam seperti ruang kontrol, kompas, kemudi, periskop, torpedo, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengenal lebih jauh seluk beluk kapal selam.

Itulah lima museum sejarah di Kota Surabaya. Selain itu, di Kota Pahlawan ini terdapat pula museum lainnya seperti Blokbuster Museum Surabaya, Museum Bank Indonesia, Museum Kesehatan, Museum Kanker Indonesia, dan Museum TNI Loka Jala Crana.

Penulis: Muhamad Husni Tamami