Liputan6.com, Situbondo - Ada 240 anak di Kabupaten Situbondo ditinggal orang tuanya meninggal karena COVID-19. Dari jumlah itu, sebanyak 93 anak yatim piatu mendapat beasiswa jenjang sekolah dasar (SD) dan 80 anak jenjang SMP dari pemkab setempat. Selain itu, pemkab juga memberikan bantuan berupa sembako kepada mereka.
"Kami sudah menekankan kepada sejumlah OPD terkait agar memberikan dukungan bagi anak-anak yang ditinggal orang tuanya karena COVID-19," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi di Situbondo, Selasa (19/10/2021).
Selain memberikan santunan berupa paket sembako, juga berupa uang tunai dan program beasiswa mulai jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama sederajat, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Banyak hal yang kami lakukan untuk meringankan beban keluarga anak-anak yatim dan piatu. Untuk pendidikan kami siapkan beasiswa jenjang SD dan SMP. Kami ingin mereka tetap melanjutkan mengenyam pendidikan," tuturnya.
Selain pendidikan, lanjut dia, pemerintah daerah setempat juga akan menjamin kesehatan ratusan anak yatim dan piatu maupun yatim piatu korban pandemi COVID-19 tersebut.
Pada kesempatan itu, Bung Karna, sapaan bupati, juga mengajak pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Situbondo, untuk ikut menyumbang kepada ratusan anak yatim itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Â
Â
Keluarga Kurang Mampu
Ternyata, ajakan tersebut mendapat sambutan hangat dari para pejabat, hingga terkumpul uang tunai senilai Rp51 juta.
"Berbagai OPD kami minta untuk bisa memberikan dukungan kepada anak-anak kita, supaya bisa memberikan support kepada anak yatim dan piatu ini," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Situbondo, Imam Hidayat mengemukakan sebelumnya sudah melakukan assesment sehingga terjaring sebanyak 240 anak yatim dan piatu yang ditinggal orang tuanya akibat COVID-19.
"240 anak-anak tersebut sudah melalui assesment terhadap pola asuh anak karena orang tuanya meninggal akibat COVID-19," ujarnya.
Imam menambahkan, anak-anak yatim dan piatu itu membutuhkan uluran tangan. Karena orang tua yang meninggalkan mereka, merupakan tulang punggung keluarga.
"Mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita. Karena rata-rata dari mereka berasal dari keluarga kurang mampu," ujarnya.
Advertisement