Liputan6.com, Tuban - Tidak banyak yang tahu, logo Hari Santri Nasional (HSN) 2021 yang dirilis Kementerian Agama adalah karya dari M Shofa Ulul Azmi, seorang santri Pesantren Langitan Kecamatan Widang Tuban.
"Alhamdulillah, tahun ini karya saya yang terpilih," ungkap M Shofa membuka perbincangan dengan Liputan6.com, Jumat (22/10/2021).
Pria 29 tahun itu mengenyam pendidikan di pesantren Langitan selama delapan tahun. Terakhir dia lulus dari Madrasah Aliyah Al Falahiyah Ponpes Langitan Tuban.
Advertisement
Ia pun menceritakan awal dirinya mendesain logo hari santri bersama temannya dari pesantren Krapyak Yogyakarta. Saat itu, dia dihubungi perwakilan Kemenag pada 12 September sekitar pukul 19.00 WIB,
"Kami dihubungi oleh perwakilan dari Kemenag pusat, karena teman saya Kang Hilal sedang tidak bisa mengerjakan, jadi akhirnya saya yang mengerjakan logonya," katanya.
Menurutnya, setelah itu langsung mempelajari permintaan dari Kemenag untuk membuat logo hari santri. Tak berapa lama langsung mendapatkan konsep mentah untuk dijadikan dasar logo tersebut.
"Setelah dapat konsep mentahnya dan pada pukul 02.00 dini hari, presentasi logo sudah siap," lanjutnya.
Pagi harinya atas permintaan Kemenag logo hari santri sudah bisa dipreview. Pria yang sekarang menetap di Cebolek, Margoyoso, Pati, Jateng ini mengaku ini sudah kedua kalinya mendapatkan tugas dalam pembuatan logo hari santri.
"Tahun 2020 kemarin logo hari santri juga dari kami (Shofa dan Hilal) yang memproduksi," jelas Shofa panggilan akrabnya.
Ia menceritakan tahun kemarin kebetulan dari 3 desain yang dikirim. Dimana, kebetulan karya Kang Hilal yang terpilih.
"Tahun ini karya saya yang terpilih," lanjutnya sambil meluapkan kegembiraan.
Ia merasa sangat bangga karena karyanya bisa menghiasi ruang publik di momen hari santri tahun ini. Serta karya ini dipersembahkan untuk teman-teman seperjuangan yang ada di Ponpes Langitan.
"Selain saya persembahkan untuk teman-teman santri, logo ini saya persembahkan kepada para Masyayikh dan teman-teman seperjuangan di Ponpes Langitan, karena dulu saya belajar desain dari Langitan Tuban," ungkapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bikin Bangga
Prestasi tersebut menuai pujian dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Sahid. Ia merasa bangga dan senang sekali ada santri dari Tuban yang karyanya dipakai dan digunakan orang se-Indonesia.
"Kita patut bersyukur dan berbangga hati, ada karya anak bangsa dari pesantren Langitan yang karyanya di gunakan orang se-Indonesia," ujarnya.
Ia berharap ada santri-santri yang lain yang akan terus berkarya. Termasuk, ia berpesan kepada para santri untuk tetap menerima disiplin prokes sesuai anjuran pemerintah.
Disiplin itu meliputi pakai masker, rajin cuci tangan, tidak berkerumun, dan lainnya. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Kita selalu memberikan imbauan (santri dan masyarakat) untuk selalu disiplin prokes, untuk mencegah penyebaran Covid-19," terang Sahid.
Advertisement