Sukses

Pamekasan Punya Sekolah Tangguh, Seperti Apa?

Program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.

 

Liputan6.com, Surabaya - Pamekasan mempunyai sekolah tangguh sebagai upaya untuk membentuk kekebalan komunitas dan mencegah penyebaran COVID-19. Para pelajar dari sejumlah sekolah juga divaksinasi massal pada peluncuran sekolah tangguh.

"Ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan komunitas, salah satunya adalah komunitas di dunia pendidikan, yakni sekolah," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah di Pamekasan, Minggu (24/10/2021), dikutip dari Antara.

Program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Pemprov Jatim memiliki perhatian khusus ke Pamekasan, karena kabupaten ini termasuk salah satu kabupaten dengan jumlah persentase cakupan vaksinasi COVID-19 yang sangat rendah.

Awalnya, Pamekasan termasuk kabupaten di Jawa Timur yang masuk pada level 1 penerapan Pembatasan Pemberlakukan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun karena cakupan vaksinasinya rendah, maka Pamekasan berubah ke level 3.

Selain Pamekasan, kabupaten lain di Pulau Madura yang cakupan vaksinasi juga rendah yakni Bangkalan, Sampang dan Sumenep.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pandam V Brawijaya, agar bisa membantu memperluas cakupan vaksinasi. Tapi untuk saat ini masih fokus di Kabupaten Bangkalan, selanjutnya ke Kabupaten Sampang, lalu Pamekasan dan Kabupaten Sumenep," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Paket Sembako

Selain meluncurkan "Sekolah Tangguh" Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada 34 tukang becak di Kabupaten Pamekasan.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19, jumlah warga yang positif COVID-19 hingga 23 Oktober 2021 tercatat sebanyak 2.591 orang.

Dari jumlah itu sebanyak 2.386 orang telah dinyatakan sembuh, 199 orang meninggal dunia, dengan jumlah kasus aktif sebanyak enam orang.*