Liputan6.com, Surabaya - Pemkab Ponorogo kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp200 juta per bulan, akibat ditutup karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Juli 2021 lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ponorogo Agus Sugiharto menyatakan, bisa dihitung berapa total kerugian akibat tutupnya wisata andalan Ponorogo tersebut selama 5 bulan terakhir.
"Ya kami meminta Pemkab merevisi target PAD 2021 Telaga Ngebel yang semula Rp 2,2 miliar menjadi Rp 1,4 miliar. Kalau tidak direvisi saya khawatir tidak bisa tidak bisa memenuhi PAD tersebut," ulas Agus Sugiharto.
Advertisement
Ia pun menyebut bahwa saat ini Telaga Ngebel sudah dibuka namun tidak sepenuhnya karena masih dalam tahap ujicoba.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
CHSE
"Kami menunggu izin resmi dari Kementerian Pariwisata untuk melakukan uji coba. Karena Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mensyaratkan tempat wisata harus Clean, Healt, Safety, dan Environment (CHSE) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan," katanya.
Advertisement