Sukses

Anggaran Dinkes Surabaya Terbesar di RAPBD 2022, Ini Faktornya

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, dalam RAPBD Surabaya 2022, Dinkes Surabaya mendapat alokasi anggaran hingga mencapai Rp 1,3 triliun.

Liputan6.com, Surabaya - Anggaran Dinas Kesehatan Surabaya tercatat paling besar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Surabaya 2022.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, dalam RAPBD Surabaya 2022, Dinkes Surabaya mendapat alokasi anggaran hingga mencapai Rp 1,3 triliun. 

"Itu terbanyak terserap di tiga sektor," katanya, Senin (8/11/2021), dikutip dari Antara.

Menurut dia, tiga sektor utama yang menyerap anggaran besar di Dinkes Surabaya yakni  Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), pembangunan RSUD Gunung Anyar dan honorarium sejumlah kader kesehatan.

Jika dirinci, lanjut dia, untuk jamkesmas anggarannya mencapai Rp 389,742 miliar, pembangunan RSUD Gunung Anyar sebesar Rp 157,813 miliar dan untuk honorarium kader kesehatan yang jumlahnya mencapai 26.540 orang, masing-masing mendapat honor Rp 400 ribu.

"Untuk pembahasan anggaran di Dinkes Surabaya ini kami sangat berhati-hati. Selain jumlahnya mencapai triliunan, pos anggarannya juga langsung menyentuh masyarakat. Kami tidak ingin setengah-setengah dalam membahasnya," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kader Kesehatan

Untuk honor kader kesehatan ini, kata dia, adalah bentuk perhatian dan apresiasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada pejuang terdepan dalam menciptakan Surabaya sehat. Sebab merekalah yang melaksanakan program preventif promotif kesehatan bisa berjalan baik di masyarakat.

Kader-kader kesehataan binaan Dinkes Surabaya itu yakni kader posyandu balita, bumantik, kader lansia, kader jiwa, kader paliativ, kader kelurahan siaga, kader bindu, kader TB dan kader kampung ASI.

"Mereka sebelumnya hanya mendapat honor Rp30 ribu per bulan. Mulai 2022, akan naik menjadi R Rp 400 ribu per bulan. Kenaikan ini sangat drastis. Semoga bermanfaat untuk para kader dan menjadi penyemangat agar mereka bisa lebih memberikan pelayanan masyarakat dengan baik," katanya.