Sukses

Operasi Zebra di Surabaya Incar 8 Jenis Pengendara Ini, Siapa Saja?

operasi Zebra Semeru 2021 dimulai 15 sampai 28 November dalam bentuk Kamseltibcarlantas, yang mengedepankan kegiatan edukatif dan persuasif.

Liputan6.com, Surabaya - Operasi Zebra 2021 di Surabaya menargetkan delapan jenis pengendara yang berpotensi melanggar aturan lalu lintas.

Kedelapan pengendara tersebut yaitu menggunakan handphone, melawan arus, berboncengan lebih dari satu, tidak menggunakan sabuk keselamatan, di bawah umur, tidak menggunakan helm SNI, mengkonsumsi narkoba atau mabuk, dan berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra mengatakan, operasi Zebra Semeru 2021 dimulai 15 sampai 28 November dalam bentuk keamanan dan kelancaran lalu lintas, yang mengedepankan kegiatan edukatif dan persuasif.

"Serta humanis dalam rangka meningkatkan simpati masyarakat terhadap Polantas guna memutus penyebaran virus Covid 19, khususnya dalam rangka mengantisipasi libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022," katanya, Selasa (16/11/2021).

Teddy menyampaikan, tujuan operasi Zebra Semeru 2021 adalah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 serta mencegah terjadinya kerumunan.

"Kemudian untuk terciptanya situasi kamseltibcarlantas yang aman dan nyaman di wilayah Hlhukum Polrestabes Surabaya," ucapnya.

Selain itu, lanjut Teddy, juga untuk memperlancar arus lalu lintas dan menurunkan jumlah fatalitas korban laka lantas serta menurunkan level PPKM di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Libatkan 339 Personel

"Tugas pokok Satlantas Polrestabes Surabaya adalah dalam bentuk kamseltibcarlantas dengan mengedepankan giat preemtif 50 persen dan giat preventif 50 persen," ujarnya.

Teddy menegaskan, jumlah keseluruhan anggota Polrestabes Surabaya yang dilibatkan adalah 339 personel dimana anggota Satlantas yang terlibat 124 personel yang terdiri dari Satgas Preemtif terdiri dari 59 personel.

"Selanjutnya ada Satgas Preventif terdiri dari 58 personel dan Kanit Regident Sat Lantas Sebagai Ka Posko Ops beserta enam personel Ba Sat Lantas Sebagai anggota Posko Ops," ujar mantan Kasubdit Provos Bidpropam Polda Jatim ini.