Sukses

200 Desainer Ramaikan Pesta Busana Surabaya Fashion Parade 2021

Dian mengatakan, tema SFP tahun ini adalah CICLO yang artinya berkesinambungan. Melalui tema tersebut, pesan yang disampaikan yakni hidup harus berkelanjutan di tengah pandemi.

Liputan6.com, Surabaya - Berbagai macam desain busana dari berbagai desainer tampil di ajang Surabaya Fashion Parade (SFP) 2021 di Tunjungan Plaza.

Founder SFP Dian Apriliana Dewi mengatakan, SFP 2021 digelar hybrid yakni melalui online dan offline. Hal tersebut karena Surabaya masih PPKM Level 1.

"Sebagaian masyarakat masih takut hadir di tempat umum, mereka masih tetap bisa menyaksikan Surabaya Fashion Parade melalui youtube dan juga Instagram yang kita siarkan setiap hari secara live," ungkapnya, Jumat (3/12/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Dian mengatakan, tema SFP tahun ini adalah CICLO yang artinya  berkesinambungan. Melalui tema tersebut, pesan yang disampaikan yakni hidup harus berkelanjutan di tengah pandemi.

"Konsep yang diangkat selain berkelanjutan atau berkesinambungan atau sustainablelity yang diangkat di tahun ini, kita pun juga menghadapi pandemi ini harus tetap lanjut dan berkreasi sehingga kreativitas tidak berhenti meskipun pandemi ini membuat semua industri terpuruk," urainya.

Setidaknya ada 200 desainer tampil selama SFP 2021 sejak Kamis (2/12/2021) hingga 5 Desember 2021 nanti. Dari 200 desainer tersebut ada beberapa desainer yang tak hanya membawa satu karya.

"Jadi total hampir 200. Sampai terakhir itu 200, karena setiap hari itu ada desainer kaya misal desianer sekolahan. Mereka ada 30 orang yang datang, karena 1 desainer 1 orang gitu," urainya.

Selain desainer, beberapa UMKM juga terlibat dalam SFP 2021. Pihaknya pun mengemas UMKM sebaik mungkin agar bisa tampil maksimap dalam SFP 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Yuliana Wu

Salah satu desainer yang tampil, kemarin malam adalah Yuliana Wu dari Ha.Pe. Ia membahwa desain baju yang ia beri nama Leia. Desaian tersebut adalah berkolaborasi dengan artisant doll dari Indonesia, dimana dia mendesain ulang desain baju sebuah beneka.

Kata Yuliana, boneka tersebut bernama Aruna, Artisant doll-nya adalah orang bali yang tinggal di Yogjakarta. Aruna sering berkolaborasi dengan Indonesia Heritage.

"Kali ini dia tertarik kolaborasi dengan Ha.Pe karena punya look yang unik. Jadi supaya aruna punya style terbaru, jadi gak hanya monoton di konsep tradisional saja," ungkapnya.

Untuk real desain yang ia tampilkan di SFP 2021, Bahan yang ia gunakan kebanyakan adalah katun, karena koleksi Ha.Pe basic yang digabungkan dengan Ha.Pe yang premium. Dari segi warna, ia lebih banyak menggunakan tone warna yang netral seperti putih tulang atau broken white. Sementara bawahannya two piece.

"Kebetulan Ha.Pe gak ngeluarin one piece karena pandemi kan kalau pakai one piece gak nyaman. Tapi tetap terlihat berbeda dan edgy,". ungkapnya.

Â