Liputan6.com, Malang - Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik berupa guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang pada Sabtu sore tadi. Sebagian wilayah Malang selatan terdampak hujan abu dari erupsi Gunung Semeru itu.
Dayu Triswanda, warga Desa Tirtomarto, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, mengatakan desanya sempat diguyur hujan abu tipis mulai pukul 15.30 sampai sekitar pukul 16.30. Di desanya tak ada kerusakan akibat aktivitas vulkanik Gunung Semeru itu.
Advertisement
Baca Juga
“Hujan abu tipis, tak sampai menutup pandangan mata. Ketebalan abu tak sampai satu sentimeter,” kata Dayu dikonfirmasi di Malang, Sabtu, 4 Desember 2021.
Menurutnya, sebelum hujan abu akibat aktivitas vulkanik Gunung Semeru, hujan lebat lebih dulu mengguyur. Sehingga material abu vulkanik Gunung Semeru itu tak begitu dirasakan oleh warga. Sepengetahuan Wanda, di desanya tak terjadi kerusakan dampak dari bencana alam itu.
“Kebetulan tadi juga bersamaan hujan. Kalau desa saya aman, wilayah kami juga tak dilewati oleh aliran lahar,” ucapnya.
Sementara itu, dari informasi awal akses jalan penghubung Malang – Lumajang terdampak peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang maupun Lumajang belum dapat dikonfirmasi terkait bencana ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keterangan BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan tertulis resminya menyebutkan ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru berupa guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter. Sekitar pukul 15.10 secara visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
“Belum ada laporan ada korban jiwa, secara visual Gunung Semeru masih tertutup kabut disertai hujan dengan intensitas sedang,” kata Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Advertisement