Sukses

Setop Jangan Kirim Baju Bekas Pakai ke Korban Semeru, Ini Alasannya 

Masalah baju bekas yakni berat saat dilakukan sortir dan terdapat penolakan dari masyarakat. Sehingga banyak bantuan baju bekas yang terbuang.

Liputan6.com, Lumajang - Kabid Kedaruratan dan Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menyatakan, pihaknya menolak bantuan baju bekas untuk korban Gunung Semeru erupsi.

"Beberapa tahun ini baju bekas layak pakai tidak diterima di lokasi bencana alam. Karena banyak masalah terkait baju bekas layak pakai," ujar Sadono Irawan dikutip TimesIndonesia, Rabu, (8/12/2021). 

Masalah baju bekas yakni berat saat dilakukan sortir dan terdapat penolakan dari masyarakat. Sehingga banyak bantuan baju bekas yang terbuang.

"Sehingga bantuan baju bekas menjadi percuma. Karena terbuang begitu saja," tuturnya.

Bantuan baju bekas menjadi menumpuk. Sehingga menjadi terbuang dan menjadi masalah baru.

"Akhirnya menjadi sampah. Terlebih baju bekas tersebut kondisinya berbeda-beda. Ada yang layak pakai, bahkan banyak pula kondisinya sebenarnya tidak layak pakai," ungkapnya.

Sebenarnya kata dia, masih ada beberapa daerah yang masih menerima baju bekas. Namun oleh relawan atau anggota BPBD melakukan penyortiran dan diolah kembali.

"Ada yang diolah menjadi bahan pembuatan keset atau lainnya. Yang penting bisa terolah dengan sebaik mungkin agar tidak menjadi sampah," bebernya gamblang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Masih Ada yang Kirim

Hingga saat ini kata dia, masih ada bantuan baju bekas ke Posko penanganan bencana erupsi gunung Semeru.

"Tapi tidak banyak dan kami sudah mengimbau kepada donatur agar tidak menyumbang baju bekas," urainya. 

Kendati demikian kata dia, mayoritas Posko Penanganan Bencana Erupsi Gunung Semeru tidak menerima bantuan baju bekas agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.