Liputan6.com, Lumajang - Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna mengungkapkan, update sementara data korban guguran awan panas Gunung Semeru, ada sebanyak 82 orang korban mengalami luka ringan, 20 orang mengalami luka berat.
"Sedangkan korban meninggal dunia 46 orang, korban belum teridentifikasi sebanyak sembilan orang dan korban dalam pencarian sebanyak 23 orang," ujarnya, Senin (13/12/2021) malam.
Baca Juga
Wayan mengatakan, tim SAR gabungan menemukan satu korban meninggal dunia dan satu potongan tubuh pada operasi pencarian hari kesepuluh ini.
Advertisement
"Pada pukul 09.19 WIB, SRU 3 menemukan satu korban dalam kondisi meninggal, diindikasi berjenis kelamin perempuan di Kampung Renteng," ucapnya.
Di sektor lainnya, lanjut Wayan, yaitu di area tambang pasir Haji Satuhan, SRU 2 menemukan bodypart, pada pukul 09.31 WIB.
"Setelah dievakuasi ke titik aman, selanjutnya jenazah dan potongan tubuh tersebut dibawa ke RSUD dr Haryoto untuk keperluan identifikasi," ujarnya.
Wayan menyampaikan, operasi SAR dilaksanakan dengan membagi personel unsur SAR gabungan menjadi 3 SRU.
"Fokus pencarian masih sama dengan hari sebelumnya, yaitu di dusun Curah Kobokan, kawasan tambang pasir Haji Satuhan, dusun Kebondeli dan Kampung Renteng," ucapnya.
Selain menggunakan anjing pelacak, Wayan melanjutkan, tim SAR gabungan juga menggunakan peralatan Radar Rescue untuk mendeteksi keberadaan korban.
"Setelah ditemukan lokasi yang dicurigai, upaya penggalian baru dilakukan, baik secara manual menggunakan cangkul dan sekop maupun menggunakan ekskavator," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pos Pantau
Wayan menjelaskan, untuk menjaga keselamatan para personel yang ikut turun pencarian, tim SAR gabungan menempatkan beberapa orang personel di Pos Pantau PVMBG di Gunung Sawur dan di Tanggul Sumbersari.
"Mereka bertindak sebagai Safety Officer (SO) yang melakukan pemantauan kondisi visual puncak Semeru dan debit air di tanggul," ucapnya.
“Waktu operasi SAR diperpanjang selama tiga hari, dengan target mencari para korban yang dilaporkan belum ditemukan. Sementara kendala yang dihadapi selain faktor cuaca, juga kondisi area pencarian yang cukup luas,” ujar Wayan.
Advertisement