Sukses

Tagihan Gas di Kampung Kue Melonjak, Begini Respons PGN Surabaya

Keduanya mengungkapkan bila kenaikan tagihan itu membuat warga lain yang jadi pelanggan protes dan bersiap ganti pakai tabung.

Liputan6.com, Surabaya - Area Head PGN Surabaya Arif Nurrachman buka suara terkait keluhan tagihan pelanggan Jargas di Kampung Kue Rungkut yang melonjak drastis pada Desember.

Menurutnya, pihaknya akan mengupayakan ada kebijakan angsuran untuk pembayaran penyesuaian nilai jaminan pembayaran, yang ditagih Desember 2021 ini.

"Kami akan mengupayakan hal tersebut untuk diusulkan dan diskusikan dengan manajemen di kantor pusat," kata Arif, Jumat (17/12/2021).

Ketua dan salah satu pengurus Kampung Kue, Rungkut Lor Gang II Kota Surabaya Choirul Mahpuduah dan Elva Susanti mengaku sangat kaget dengan tagihan gas yang melonjak pada Desember ini.

Keduanya mengungkapkan bila kenaikan tagihan itu membuat warga lain yang jadi pelanggan protes dan bersiap ganti pakai tabung.

"Mereka nabrak-nabrak ke kami yang dianggap sebagai koordinator pakai jaringan gas. Dengan besaran tagihan di Desember ini, kami benar-benar kaget dan tidak persiapan, karena kami tidak menerima pemberitahuan," ungkap Elva.

Setelah mendapatkan penjelasan dari petugas PGN, mereka mulai menerima. Namun mereka masih meminta ada keringanan untuk bisa mengangsur tagihan yang membengkak.

"Terus terang saja, usaha kami sejak ada pandemi mengalami penurunan. Beberapa bulan terakhir baru mulai ada peningkatan. Namun bersamaan pula dengan kenaikan bahan baku membuat kue dan bahan pokok lainnya. Sementara kami tidak bisa serta merta menaikkan harga," ucap Elva.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jarga Lebih Efektif

"Mengingat usaha kami tidak langsung ke user, melainkan harus ke distributor, maka kami juga harus berbagi keuntungan dari harga tersebut," ujar Elva.

Untuk mengganti ke gas tabung, lanjut Elva, mereka melihat ada kelebihan lain misalnya harus berada di harga yang sama.

"Kalau harganya harus sama-sama, yang kami pakai tetap Jargas saja. Karena lebih aman, tidak perlu cari-cari kalau tiba-tiba habis ditengah proses masak atau malam-malam, dan tidak perlu ruang atau area tambahan sebagai tempat nyetok tabung," ungkap Elva.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.