Sukses

Ada Naga di Telaga Sarangan, Mitos dan Keindahan Wisata Favorit Magetan

Konon, kedua naga itu masih hidup dan menjadi penjaga Telaga Sarangan. Meskipun masih misteri, tapi itulah yang diyakini masyarakat sekitar.

Liputan6.com, Magetan Rasanya belum lengkap jika pergi ke Jawa Timur tapi tidak mampir ke Telaga Sarangan. Salah satu objek wisata populer yang berada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur sayang bila dilewatkan.

Tidak hanya wisatawan lokal, tapi dari mancanegara pun sering liburan ke Telaga Sarangan, lho. Sayang sekali kalau kamu belum pernah liburan ke tempat wisata ini berhawa dingin ini.

Kesejukan dan ketenangan akan kamu rasakan di Telaga Sarangan. Cocok buat santai sekaligus healing menikmati hidup ini.

Berbagai spot menarik yang instagramable bisa kamu coba saat berkunjung ke Telaga Sarangan. Kamu bisa membagikannya di media sosial sekaligus memperkenalkan wisata lokal yang mendunia ini.

Supaya lebih seru, kamu jangan sendiri. Ajak keluarga, kerabat, sahabat, atau bahkan pasangan untuk liburan ke Telaga Sarangan. Kamu akan semakin dimanja liburan ke objek wisata di Magetan ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

2 dari 3 halaman

Tarif

Telaga Sarangan merupakan danau yang terbentuk secara alami. Danau ini memiliki luas sekitar 30 hektare, sedangkan kedalamannya mencapai 28 meter.

Danau Telaga Sarangan berada di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut (mdpl) dengan suhu sekitar 15-20 celcius. Lokasinya dekat dengan Gunung Lawu, tepat di Jalan Raya Telaga Sarangan, Sarangan, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Pepohonan yang rindang di tepian membuat Telaga Sarangan semakin sejuk. Jika pagi, kamu akan menghirup udara segar. Jiwa-jiwa semangat semakin menggelora dengan suasana Telaga Sarangan. Tidak salah kalau objek wisata di Magetan ini menjadi tempat liburan favorit.

Selain itu, air Telaga Sarangan terlihat bersih. Saking jernihnya, pemandangan gunung dan langit cerah yang indah pun kadang kala memantul di permukaan danau.

Kamu bisa berkeliling danau dengan menyewa speedboat. Satu putaran tarifnya Rp60.000, sedangkan tiga putaran sekaligus cukup Rp150.000 saja.

Tenang, itu bukan per orang. Kamu bisa mengajak 2-3 orang lainnya untuk menyewa speedboat. Kamu akan diajak menjelajahi danau sembari menikmati pesona keindahan Telaga Sarangan dari dekat.

Jika ingin lebih santai, kamu bisa menyewa perahu untuk mengelilingi Telaga Sarangan. Kamu bisa pilih antara perahu dayung atau perahu kayuh.

Kalau masih belum puas mengelilingi Telaga Sarangan dengan speedboat atau perahu, kamu bisa berkuda. Tarif satu putaran Rp50.000. Kamu akan diajak ke tepian danau sembari menikmati pemandangan sekitar.

Sambil duduk di tepian danau melihat pesona keindahan Telaga Sarangan juga bisa kamu lakukan. Kalau kamu suka melukis, cocok banget pemandangan Telaga Sarangan menjadi objeknya.

Atau jika kamu penyuka sastra, bait-bait puisi akan mudah dituangkan. Keindahan Telaga Sarangan bisa memberikan inspirasi bagi setiap pengujungnya.

Tidak hanya itu, di sekitar Telaga Sarangan juga tersedia tempat untuk bermalam, mulai dari hotel, homestay, villa, dan guest house. Jadi, jika liburan kamu belum puas dan mau lanjut esok hari, kamu bisa bermalam dulu di dekat Telaga Sarangan.

 

3 dari 3 halaman

Misteri dan Legenda Telaga Sarangan

Terlepas dari keindahannya, ternyata Telaga Sarangan juga punya misteri dan legenda yang diyakini oleh masyarakat sekitar.

Dalam cerita rakyatnya, Telaga Sarangan bukan terbentuk secara alami. Berdasarkan versi masyarakat sekitar, terbentuknya Telaga Sarangan dilatarbelakangi oleh kisah sepasang lansia yang tinggal di sekitar Gunung Lawu.

Konon sepasang lansia itu bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Semasa hidupnya, mengolah ladang dan areal perkebunan menjadi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Sepasang lansia itu hidupnya sederhana. Kehidupannya semakin sulit usai melahirkan Joko Lelung. Kemudian mereka bertapalah untuk memohon bantuan kepada Sang Pencipta.

Kemudian Kyai Pasir dan Nyai Pasir diperintahkan untuk mencari telur ajaib di ladang sekitarnya. Mereka pun menemukan telur ajaib itu dan memakannya sesuai perintah dari pertapaannya.

Setelahnya, pasangan lansia itu berubah menjadi dua naga besar. Keduanya pun terkejut kemudian menyapu ladang dan perkebunannya.

Lalu terbentuklah cekungan di beberapa areal persawahan dan perkebunan. Air pun mengisi cekungan tersebut. Itulah yang menjadi cikal bakal Telaga Sarangan berdasarkan cerita masyarakat sekitar.

Konon, kedua naga itu masih hidup dan menjadi penjaga Telaga Sarangan. Meskipun masih misteri, tapi itulah yang diyakini masyarakat sekitar.