Liputan6.com, Banyuwangi - Kapolsek Pesanggaran AKP Subandi memastikan, delapan benda bulat yang ditemukan di areal perkebunan PTPN XII Sumberjambe, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, adalah granat.
"Ada 206 butir, tapi masih diduga granat. Untuk yang pasti granat ada 8. Karena ada pelatuknya atau kunci pemicu di benda bulat tersebut," kata AKP Subandi, Senin (20/12/2021), dikutip dari TimesIndonesia.
Untuk benar-benar memastikan apakah seluruh benda itu adalah granat, polisi masih menunggu Tim Pejinak Bom.
Advertisement
"Kita nunggu Brimob dan Jibom. Kalau granat kita amankan semuanya. Saat ini lokasi tempat penemuan kita beri police line untuk pengamanan," ujarnya.
Dia mengatakan, jika benda tersebut adalah benar granat asli, maka granat itu masih aktif.
"Meskipun kondisi granat itu berkarat, tidak pengaruh. Granat tetap aktif semua. Maka dari itu untuk antisipasi, kita jaga bersama, ada polisi, sekuriti kebun, linmas dan masyarakat," ungkap Subandi.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alarm Berbunyi
Diketahui, 206 benda yang diduga granat ditemukan oleh Andi, warga Dusun Kedungrejo, Desa/Kecamatan Bangorejo saat mencari benda antik mengunakan alat metal detektor.
Benda itu ditemukan di areal perkebunan PTPN XII Sumberjambe, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Andi tak menyangka saat sampai di lokasi, alarm alat metal detektor berbunyi. Andi mengira jika di dalam tanah, alatnya tersebut mendeteksi ada uang logam, namun setelah digali ternyata berisi ratusan benda diduga granat.
Karena khawatir, Andi lantas melaporkan penemuannya itu ke Kepala Dusun Sumberjambe, Zaenal Abidin. Lalu ditindaklanjuti dengan melaporkan ke Polsek Pesanggaran.
Setelah mendapat laporan, polisi bersama TNI dan Kepala Desa Kandangan langsung bergerak mendatangi lokasi, untuk memastikan. Dan memang benar, di lokasi tersebut ada sebanyak 206 buah benda bulat mirip granat dalam keadaan karat dan lengket dengan tanah.
Advertisement