Liputan6.com, Malang - Kepolisian memeriksa kesiapan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan (prokes) di sejumlah pusat keramaian di Malang jelang natal dan tahun baru ini. Pengelola pusat perbelanjaan diingatkan tak sekedar menyediakan, tapi benar-benar menerapkan prokes.
Kapolres Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, hasil pantauan menunjukkan di beberapa pusat keramaian sudah terpenuhi sarana pendukung prokes seperti tempat cuci tangan hingga aplikasi PeduliLindungi.
Advertisement
Baca Juga
“Sarana dan prasarana penunjang prokes sudah ada, tapi saya minta tidak sekedar jadi pajangan saja. Harus benar-benar diterapkan saat ada pengunjung,” kata Budi Hermanto usai sidak pos pengamanan dan pusat perbelanjaan di Malang, Rabu, 22 Desember 2021.
Sejumlah tempat yang diperiksa kesiapannya itu yakni Pos Pelayanan di Jalan Ijen, tiga Pos Pengamanan yakni di UB, Sabilillah dan Madyopuro. Serta sejumlah pusat perbelanjaan di Alun – alun Malang dan Pasar Besar.
Pengecekan prasarana penunjang prokes itu sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Malang. Selain itu, masyarakat sendiri juga diimbau agar selalu patuh dengan prokes. Selain itu, kepolisian juga bakal menggelar patroli skala besar secara berkala selama nataru.
“Kita semua harus disiplin dan sadar demi penyegah penyabaran Covid-19,” tutur Budi Hermanto.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemananan di Gereja
Selain memantau prasana penunjang pusat perbelanjaan, kepolisian juga memantau keamanan gereja jelang perayaan natal 2021. Pemeriksaan keamanan sekaligus prokes di tempat peribadatan tersebut agar ibadah dapat berjalan lancar.
“Sebagai antisipasi agar peribadatan natal dapat berjalan aman dan sesuai prokes,” tutur Budi Hermanto.
Ia menilai sejauh ini prosedur pengamanan di gereja sudah cukup bagus. Tim keamanan gabungan juga siap bersiaga mengawal di gereja. Meski begitu, pengurus gereja diminta segera memberi tahu jadwal peribatadan mereka demi pengamanan.
“Situasi kondusif di Malang harus tetap terjaga, pasukan keamanan gabungan pasukan siap ditempatkan di seluruh gereja,” ujar Budi.
Pada Senin lalu, total sudah ada 80 gereja menyampaikan informasi rencana menggelar peribadatan natal secara fisik. Pengurus gereja juga diminta membentuk Satgas Covid-19 dengan jumlah jemaat hanya boleh 50 persen dari kapasitas maksimal.
Advertisement