Sukses

Risma Dorong Penerima Bantuan Nontunai Surabaya Wirausaha

Risma mengaku melihat banyak penerima manfaat yang masih muda di Surabaya

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengajak Penerima Bantuan Non Tunai (PBNT) yang masih muda untuk menjadi wirausaha.

Salah satu warga yang mendapatkan tawaran dari Mesos Risma yaitu Triyono (27) warga Setro, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Pelaku seni reog ini diajak Risma ke Jakarta untuk mengembangkan minta bakatnya.

"Alhamdulillah senang sekali mendapatkan tawaran Bu Risma ke Jakarta. Insya Allah saya akan berangkat ke Jakarta. Karena selama pandemi Covid-19 ini tanggapan seni Reog sepi," ujarnya di Kantor Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Senin (27/12/2021).

Risma mengaku melihat banyak penerima manfaat yang masih muda di Surabaya. "Sayang kalau mereka hanya menerima bantuan, kalau dia bekerja pasti kapasitasnya lebih besar dan dia bisa mendapatkan uang yang lebih besar juga," tuturnya.

"Jadi karena itu tadi saya tawarkan untuk mereka buka usaha atau bekerja. Ternyata banyak juga yang mau menerima tawaran itu," ucap Mensos Risma.

Risma juga mengaku melakukan pengecekan langsung pencairan PBNT ke Kecamatan Tambaksari ini lantaran banyak permasalahan yaitu belum menerima kartu PKH/BPNT.

"Permasalahan pertama yaitu banyak yang belum terima kartu. Kalau belum nerima kartu, mereka kesulitan terutama mengambil yang untuk kartu sembako atau BPNT," tuturnya.

Selain itu, warga penerima manfaat banyak yang tidak kalau sebetulnya kartu sembako atau BPNT itu dari pemerintah diberikan secara dua kali ekstra dalam rangka PPKM.

"Nah kadang itu tidak terambil, sehingga tadi saya cek itu ternyata bisa ambil. Nah kemudian boleh dobel antara BPNT dan PKH. Kalau PKH dengan BST tidak boleh karena BST itu untuk saat pandemi," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pencairan Mendadak

"Jadi artinya kalau dia nerima PKH dia boleh nerima BPNT. Seringkali masyarakat mengambil hanya PKH saja, BPNT lupa. Padahal ada dua ekstra, dua bulan, dua dikali dua ratus ribu itu bisa diambil," ucap Mensos Risma.

Risma mengatakan, kemungkinan pemberitahuan pencairan bantuan ini mendadak sehingga banyak warga penerima manfaat yang belum datang ke sini.

"Tapi saya sudah minta ke bank BNI harus diselesaikan, karena ini sudah akhir tahun, harus bisa direalisasikan," ucapnya.

Permasalahan berikutnya adalah karena banyak juga kartu maupun buku tabungan yang belum tercetak.

"Karena itu warga yang belum mendapat kartu saat ini saya sudah komunikasi dengan direktur BNI pusat akan disiapkan kartu instan yang nanti akan bisa dicairkan uangnya," ujarnya.

Mensos Risma menjelaskan, permasalahan tersebut harus segera diselesaikan karena kalau tidak warga penerima manfaat akan ke bank dulu untuk mengambil kartu aslinya. "Sementara ini kita cairkan dulu uangnya tapi dengan kartu dari bank," ucapnya.