Sukses

Apresiasi untuk Wali Kota Surabaya yang Minta Maaf Soal Genangan di Pusat Kota

Di sela-sela mengecek genangan itu, mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu memohon maaf kepada warga, sembari memastikan akan terus melakukan pembenahan dalam penanganan genangan.

Liputan6.com, Surabaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendapat pujian dari kalangan legislator dan warga setelah dirinya meminta maaf terkait genangan air di pusat kota itu pada Jumat lalu.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni menilai, permohonan maaf dari sosok kepala daerah itu sangat istimewa karena tidak semua pemimpin mempunyai karakter meminta maaf kepada masyarakatnya.

"Bisa saya diksikan, keberanian meminta maaf Pak Wali Kota itu suatu hal yang langka. Saya baru menemukan pemimpin yang sesungguhnya di masa Pak Eri menjadi Wali Kota Surabaya. Karena kata maaf kepada masyarakat itu diksi yang amat langka," katanya di Surabaya, Minggu (9/1/2022), dilansir dari Antara.

Diketahui pada Jumat (7/1) sore menjelang malam, Kota Surabaya dilanda hujan deras. Akibatnya, sejumlah wilayah terjadi genangan hingga separuh ban mobil. Wali Kota Eri pun bergerak cepat mengecek langsung di sejumlah titik genangan, salah satunya di kawasan Jalan Dharmawangsa.

Di sela-sela mengecek genangan itu, mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu memohon maaf kepada warga, sembari memastikan akan terus melakukan pembenahan dalam penanganan genangan.

Sejumlah warga tampak menyemangati Wali Kota Eri. Bahkan, mereka ada yang bertepuk tangan. "Ayo Pak, Insya Allah bisa. Semangat Pak Eri," kata warga sambil berteriak.

Mendapati hal itu, Wali Kota Eri saat itu hanya membalas dengan menelangkupkan kedua tangannya. "Sepuntene (mohon maaf). Ini terus kami benahi," ujar Eri singkat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

2 dari 2 halaman

Gerakan Partisipasi

Dengan permintaan maaf itu, kata Toni, pemimpin menyadari masih ada kekurangan yang harus dibenahi. Oleh karena itu, Wali Kota Eri pun berjanji akan terus melakukan pembenahan.

"Saya pikir ini kepemimpinan yang luar biasa. Karena kalau kita belajar ilmu kepemimpinan, tugas pemimpin itu ada dua. Pertama meminta maaf kalau masih ada kekurangan, dan yang kedua berterima kasih kepada anggota atau anak buahnya kalau kemudian programnya sudah tercapai dengan maksimal," ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini menyampaikan, apa yang dilakukan Wali Kota Eri ini bisa memberikan inspirasi kepada pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, mulai kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat, lurah hingga pejabat paling bawah.

"Saya berharap, dengan adanya permintaan maaf dari orang nomor satu di Surabaya ini, bisa memantik gerakan partisipasi publik. Untuk bersama-sama bagaimana kami menangani banjir. Dengan gotong royong kita pasti bisa," katanya.

Wakil rakyat yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini menyatakan, Pemerintah Kota Surabaya telah membuat perencanaan dan pembangunan untuk mengurangi genangan. Seperti peningkatan kapasitas rumah pompa, kemudian pengerukan dan pembangunan saluran baru hingga membuat bozem.

"Camat dan lurah seharusnya bisa bekerja sama dengan RT dan RW maupun dengan LPMK, untuk membangun gerakan buang sampah. Tujuannya agar tidak membuang sampah ke saluran atau sungai yang bisa menjadi penyebab penyumbatan aliran air di Kota Surabaya," katanya.