Sukses

Banjir di Jember Rendam 3 Kecamatan, Perumahan Bumi Mangli Permai Terparah 

Pada Minggu pukul 13.00 WIB terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama lebih dari tiga jam di Kabupaten Jember, yang mengakibatkan sungai meluap.

Liputan6.com, Jember - Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo menyatakan, sedikitnya 150 rumah warga dan tiga fasilitas umum terdampak bencana banjir pada Minggu sore (9/1/2022).

"Ada tiga kecamatan yang terdampak bencana banjir, yakni Kecamatan Panti, Kaliwates dan Rambipuji," katanya, Minggu malam, dikutip dari Antara.

Pada Minggu pukul 13.00 WIB terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama lebih dari tiga jam di Jember, yang mengakibatkan sungai tidak mampu menampung debit air dan meluap ke permukiman warga setinggi 100-130 cm.

"Kami melakukan assesment, mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir lebih dari 1 meter, mendistribusikan bantuan, mendirikan dapur umum mandiri serta membersihkan perabotan yang terkena lumpur," katanya.

Dari beberapa lokasi banjir, yang terparah Perumahan Bumi Mangli Permai yang ketinggian airnya lebih dari 1 meter, bahkan satu mobil terseret banjir di wilayah setempat.

Tidak hanya kawasan perumahan yang tergenang banjir, namun jalur utama menuju Kota Jember di Jalan Hayam Wuruk juga tergenang banjir hingga hampir satu meter, sehingga kendaraan di jalur itu dan sebaliknya macet yang cukup panjang.

2 dari 2 halaman

Kendaraan Mogok

Tidak sedikit kendaraan yang mogok akibat banjir tersebut. Terlihat sejumlah petugas bahu membahu membantu warga yang terjebak kemacetan serta mengatur lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan untuk mencari jalur alternatif.

"Kami melakukan penutupan di Simpang 4 Mangli, terutama yang menuju kota, bahkan kendaraan dialihkan melalui jalur alternatif karena di sepanjang jalan tertutup banjir setinggi lutut orang dewasa," kata Kasi Humas Polres Jember Iptu Brisan.

Tidak hanya jalan raya yang digenangi banjir dan menyebabkan kemacetan, sejumlah rumah di Kelurahan Sempusari juga sebagian terendam banjir, terutama perkampungan yang ada di belakang Kantor Otoritas Jasa Keuangan.