Liputan6.com, Surabaya - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sedang menyelidiki adanya dugaan kekerasan seksual yang dilakukan dosen terhadap mahasiswa seperti yang digaungkan oleh akun Instagram anonim, @dear_unesacatcallers.Â
"Kasus ini, sedang diusut tim dari Jurusan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa. Tim investigasi dan mengumpulkan bukti-bukti terhadap dugaan tindakan kekerasan seksual ini," kata Ketua Satuan Kehumasan Unesa, Vinda Maya Setianingrum dikonfirmasi di Surabaya, Senin (10/1/2022), dikutip dari Antara.Â
Baca Juga
Akun @dear_unesacatcallers pada Jumat (7/1/2022) mengunggah kronologi kasus dugaan kekerasan seksual yang awalnya dilaporkan oleh mahasiswa berinisial A.
Advertisement
Kekerasan seksualdiduga terjadi di lingkungan Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Unesa. Awalnya, dosen berinisal H menjadi dosen pemimbing skripsi (DPS) bagi korban A pada awal 2020.
"Di sana hanya ada korban A dan dosen berinisial H karena memang hari sudah sore. Seperti pada umumnya, mahasiswa sering menunggu waktu senggang dosen untuk bimbingan skripsinya," sebut akun tersebut.Â
Proses bimbingan skripsi antara A dan H awalnya berjalan dengan lancar dan normal. Namun, H memanfaatkan situasi sekitar yang sudah sepi. Dia beranjak mendekati A lalu melontarkan ujaran bernada catcalling yaitu "kamu cantik."
H juga mencium korban. Sontak, A pun kaget dan ketakutan. Ia merasa trauma untuk bimbingan skripsi dengan DPS-nya sendiri.
Panggilan Video
Tindakan pelecehan yang diduga dilakukan oleh H ini tak cuma dilancarkan ketika pertemuan tatap muka. Dia juga disebut sering melakukan panggilan video kepada korban A.
Akun @dear_unesacatcallers pun mendapatkan banyak dukungan dari publik utamanya para mahasiswa Unesa. Atensi ini juga membuat korban-korban lain berani mengutarakan kisah kekerasan seksual yang mereka terima.Â
Saat ini, setidaknya @dear_unesacatcallers telah menerima laporan dari 3 korban kekerasa seksual yang diduga dilakukan oleh dosen H.
"Sejauh ini sudah ada tiga korban yang menyampaikan kejadian yang dia alami kepada kami dengan pelaku yang sama, dosen berinisial H dari Jurusan Hukum," sebutnya.
Vinda memastikan bahwa kampus akan berpihak pada korban dan menindak tegas pelaku jika terbukti telah terjadi kasus kekerasan seksual di Unesa.
Advertisement