Liputan6.com, Lamongan - Kabupaten Lamongan merupakan salah satu daerah tingkat II di Jawa Timur dengan pusat pemerintahannya berada di Kota Lamongan. Secara geografis, kabupaten ini cukup strategis karena berdekatan dengan kota-kota besar lainnya di Jatim.
Lamongan berada di sisi barat Kota Surabaya. Jarak pusat pemerintahan Lamongan dengan ibu kota Jatim itu sekitar 50 km. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, Lamongan termasuk dalam kawasan satelit Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila.
Baca Juga
Di bagian utara Kabupaten Lamongan berbatasan dengan Laut Jawa, di timur dengan Kabupaten Gresik, di selatan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang, serta di barat dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.
Advertisement
Luas wilayah Kabupaten Lamongan mencapai 1.812,8 km persegi. Luasnya sekitar 3,78 persen dari luas wilayah Jawa Timur. Sedangkan panjang garis pantai Kabupaten Lamongan mencapai 47 km.
Lamongan memiliki wilayah perairan laut. Jika dihitung 12 mil dari permukaan laut, wilayah perairan laut Lamongan seluas 902,4 km persegi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lamongan di Masa Lalu
Sejarah berdirinya Lamongan berbeda dengan kabupaten atau kota lainnya di Jawa Timur. Jika di daerah lain dasar berdirinya suatu kabupaten atau kota adalah prasasti atau candi, di Lamongan diambil dari buku wasiat.
Melansir laman JDIH Kabupaten Lamongan, dalam buku tersebut tertulis Tumenggung Surajaya diwisuda menjadi Adipati Lamongan oleh Kanjeng Sunan Giri IV pada tahun 976 H. Dalam buku tersebut hanya dituliskan tahun saja, tidak dengan tanggal dan bulannya.
Untuk mencari tanggal dan bulan tersebut, dibentuklah Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan. Mereka mencari pembuktian sejarah para wali dan adat istiadat di waktu itu.
Akhirnya Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan menemukan adat tradisi kuno yang berlaku di zaman Kasunan Giri dan kerajaan Islam di Jawa waktu itu, yakni Pasamuan Agung.
Tradisi Pasamuan Agung yang menghadapkan para adipati dilaksanakan bersamaan dengan peringatan hari besar Islam yakni Garebeg Besar atau Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Akhirnya ditetapkanlah tanggal 10 Dzulhijjah 976 H sebagai waktu Tumenggung Surajaya diwisuda menjadi Adipati Lamongan.
Tanggal tersebut menjadi dasar Hari Jadi Lamongan. Panitia khusus kemudian mencari tanggal Masehinya. Berpedoman dengan tanggal 1 Muharram 1 H yang jatuh pada 16 Juni 622 M, maka tanggal 10 Dzulhijjah 976 H jatuh pada Kamis, 26 Mei 1569.
Dengan demikian, panitia menetapkan Hari Jadi Lamongan pada 26 Mei 1569. Pemerintah Kabupaten Lamongan rutin tiap tahunnya memperingati Hari Jadi Lamongan setiap tanggal 26 Mei.
Advertisement
Destinasi Wisata di Lamongan
Lamongan memiliki berbagai destinasi wisata. Bila bertandang ke daerah ini, Anda bisa memilih destinasi wisata sesuai keinginan yang disukai mulai dari destinasi wisata alam, sejarah, hingga religi.
Destinasi wisata alam di Lamongan ada Waduk Gondang, Akar Langit Trinil Brondong, Istana Gunung Mas, Waduk Prijetan, hingga Pantai Kutang Brondong.
Anda juga bisa menikmati destinasi wisata sejarah seperti Museum Sunan Drajat, Monumen Van der Wicjk, Situs Pataan, hingga Candi Slumpeng Laren.
Tidak hanya itu, destinasi wisata religi juga dapat menjadi pilihan Anda saat bertandang ke Lamongan. Beberapa pilihan temaat wisatanya antara lain makam Sunan Drajat, makam Sunan Sendang Duwur, hingga makam Dewi Sekardadu.
Kuliner Khas Lamongan
Selain memiliki destinasi wisata yang beragam, Lamongan juga terkenal dengan kuliner khasnya. Saking terkenalnya, Lamongan pun mendapat julukan Kota Soto.
Beberapa kuliner khas Kabupaten Lamongan antara lain soto Lamongan, nasi buronan, wingko babat, pecel lele, hingga asem bandeng.
Setelah menikmati kuliner khas, memborong kerajinan karya masyarakat Lamongan juga dapat menjadi pilihan. Beberapa kerajinan lokal asli Lamongan di antaranya jumbreg, batik sendang dhuwur, hingga tenun ikat Desa Parengan.
Advertisement