Sukses

Aksi Rampas Kantong Kresek Mahasiswa Unusa, Kurangi Sampah Plastik

Ia menilai penggunaan plastik sudah cukup banyak, selain itu bahan plastik merupakan bahan yang susah untuk diuraikan.

Liputan6.com, Surabaya - Himpunan Mahasiswa (Hima) Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bersama dengan Nowaste Surabaya, terlibat dalam aksi perampasan tas kresek.

Salah satu mahasiswa Unusa, Sofi Azilan Aini mengaku, aksi rampas tas kresek ini diberi nama Anoplas, sebagai bentuk kecintaan mahasiswa Unusa terhadap lingkungan dengan membatasi penggunaan plastik.

"Mahasiswa Unusa merampas plastik dan langsung diganti dengan tas yang sudah disediakan. Melalui cara ini harapannya bisa mengubah kebiasaan masyarakat dalam penggunaan plastik," kata perempuan yang juga Founder Nowaste Surabaya ini, Kamis (13/1/2022).

Ia menilai penggunaan plastik sudah cukup banyak, selain itu bahan plastik merupakan bahan yang susah untuk diuraikan.

"Membutuhkan waktu puluh jutaan tahun untuk bisa diurai, sehingga nantinya sampah ini akan menumpuk," kata Sofi.

Kegiatan rampas tas kresek ini dilakukan di tiga titik minimarket di Kelurahan Wonocolo. Dalam kegiatan ini, Hima Kesmas Unusa bersama Nowaste Surabaya merampas lalu menukarkannya dengan kantong kresek yang lebih ramah lingkungan atau tas belanja yang bisa diguna ulang atau reusable bag.

"Kami tidak hanya sekadar menukar, kami juga mengedukasi masyarakat untuk mengurangi sampah plastik dengan cara membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja," ungkap Sofi.

2 dari 2 halaman

Bahaya Plastik

Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat, melalui kegiatan ini masyarakat dapat edukasi tentang bahaya penggunaan plastik.

“Kegiatan seperti ini harus sering dilakukan, supaya masyarakat tahu bahwa penting untuk menjaga lingkungan sekitar dari sampah plastik," ucap Salah satu pengunjung minimarket, Yono Susilo.

Melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik dapat meningkat, sehingga sampah plastik di Indonesia dapat berkurang.

"Dari langkah kecil ini dapat berdampak besar dan diharapkan dapat ditiru oleh semua masyarakat," kata Yono.