DPC Situbondo Dukung Emil Dardak Jadi Ketua Demokrat Jatim

Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Situbondo, Janur Sasra Ananda (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Situbondo, Janur Sasra Ananda menilai sosok Emil Elestianto Dardak sangat pas untuk memimpin Demokrat Jatim saat ini. Itu sebabnya dia berharap Wakil Gubernur Jatim itu terpilih pada Musda ke-VI pada 20 Januari mendatang, .

"Saya kira memang ada beberapa figur yang mumpuni memimpin Demokrat Jatim, tapi hanya Mas Emil yang saat ini pas. Posisinya sebagai Wagub Jatim sangat berpeluang untuk membantu elektoral partai, apalagi saat ini Demokrat lagi menanjak," tuturnya di Surabaya, Senin (17/1/2022).

Wakil Ketua Komisi I DPRD Situbondo ini mengatakan, pihaknya solid mendukung Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jatim.

"DPC Situbondo menyatakan mendukung Mas Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jatim. Sudah jelas sikap kita mendukung penuh Mas Emil," katanya.

Janur menyampaikan, sosok Emil Dardak yang muda dan berprestasi menjadi alasan utama pihaknya mendukung Wagub Jatim tersebut. Apalagi, selama menjabat sebagai Bupati Trenggalek serta Wagub Jatim, Emil disebut memiliki segudang prestasi.

"Memang ada dua nama, yakni Mas Bayu dan Mas Emil, keduanya sama-sama muda. Namun, Mas Emil lebih memiliki pengalaman sebagai kepala daerah. Dan tidak main-main, saat menjabat sebagai Bupati Trenggalek dan Wagub Jatim punya prestasi banyak," ucapnya.

Penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri resmi menahan mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean atas kasus dugaan ujaran kebencian.

2 dari 2 halaman

Yakin Berjalan Kondusif

Janur mengaku optimis, Musda ke-VI Partai Demokrat Jatim berjalan dengan kondusif. Dia juga berharap, saat Musda dan pasca Musda tidak ada perpecaham faksi-faksi di internal Demokrat Jatim.

"Makanya di Musda ini konsepnya tidak memilih ketua, namun mengusulkan calon untuk dilakukan fit and proper test di DPP. Setelah fit and proper test di DPP, yang menentukan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim adalah Ketum, Sekjen dan BPOKK. Ini dilakukan untuk menghindari konflik yang berkepanjangan," ujarnya.