Liputan6.com, Malang - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM). Kebijakan itu diambil menyusul munculnya kasus Covid-19 yang menginfeksi 12 siswa dan 3 pengurus ma'had (pondok) di sekolah tersebut.
Wakil Kepala Bidang Humas MAN 2 Kota Malang, Ahmad Thohir Yoga, mengatakan telah mengumumkan penghentian PTM setidaknya selama 14 hari ke depan atau bahkan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Advertisement
Baca Juga
“Tidak ada masalah berapa lama pembelajaran daring digelar. Toh sebelumnya sudah terbiasa dengan sistem itu,” kata Yoga di Malang, Selasa, 18 Januari 2022.
Selain menghentikan sementara PTM, penjemputan siswa dari ma'had menuju ke sekolah turut pula dihentikan. Langkah itu diambil hingga kasus Covid-19 di MAN 2 benar-benar tak ada lagi. Apalagi hasil tes terbaru untuk ratusan siswa di ma'had juga belum diketahui hasilnya.
“Selama pembelajaran daring itu kami juga meminta para orang tua siswa tetap mengawasi anak-anaknya,” ucap Yoga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan, PTM di MAN 2 Kota Malang harus dihentikan selama 14 hari begitu terdapat kasus Covid-19. Keputusan itu juga merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang PTM.
“Begitu ada satu kasus saja, maka pembelajaran kembali digelar secara daring. Aturan itu juga sudah sesuai surat edaran wali kota,” kata Husnul.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Malang juga sudah mensosialisasikan kebijakan itu ke seluruh lembaga pendidikan. Semua harus patuh dan menghentikan PTM bila ditemukan kasus Covid-19 di sekolah meski itu hanya satu kasus saja.
“Semua lembaga pendidikan harus mengikuti aturan itu. Kalau ada kasus maka PTM berhenti dan diganti daring,” ucap Husnul.
Tracing dan Testing Lanjutan
Sejauh ini di MAN 2 Kota Malang ditemukan ada 15 orang positif terinfeksi Covid-19 terdiri dari 12 siswa dan 3 orang pengasuh di ma'had. Seluruhnya hasil pelacakan secara bertahap dan kini sedang isolasi dengan kondisi kesehatannya tanpa gejala serius.
Selain itu, pada Selasa, 18 Januari 2022 juga digelar tes antigen terhadap lebih dari 600 siswa dan pengasuh Ma’had MAN 2 Kota Malang. Namun sampai petang kemarin belum diumumkan hasil tes itu apakah ada kasus positif baru atau seluruhnya negatif.
“Kami belum mendapat kabar hasil tes itu dari Dinas Kesehatan,” kata Ahmad Thohir Yoga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan pelacakan kontak erat menyasar seluruh warga di lingkungan MAN 2. Mulai dari siswa, guru, juru masak, pengurus ma’had dan lainnya.
“Saya belum menerima data hasil testing kontak erat itu. Semoga tidak ada Omricon. Bila nanti ada yang positif maka akan diisolasi penginapan milik MAN 2 yang suah disiapkan,” ujar Husnul.
Advertisement