Sukses

Kisah Afi, Mantan Pemain Timnas Bola U-16 Asal Surabaya yang Kronis Usai Jatuh

Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya telah mendatangi rumah Afi yang berlokasi di Jalan Simorejo Sukomanunggal Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Tim Penggerak PKK Kota Surabaya turun tangan membantu pengobatan pemain Timnas sepak bola U-16 Ahmad Faruq Idhom Afi yang sakit kronis.

Ketua Tim Penggerak PKK Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya telah mendatangi rumah Afi yang berlokasi di Jalan Simorejo Sukomanunggal Surabaya.

“Salah satu yang sudah dibantu adalah tempat tidur medis yang diberikan kepada Adik Afi supaya aktivitas sehari-harinya bisa lebih mudah dan yang jaga juga lebih gampang,” tuturnya ditulis Kamis, (20/1/2022).

Rini mengatakan, Ari selanjutnya dibawa ke rumah Sakit Soewandhie untuk cek ulang kondisi kesehatannya. Diharapkan rekam medisnya bisa diketahui dan kondisi penyakitnya hingga saat ini.

“Melalui cara itu, nanti bisa diketahui apa saja yang harus kami lakukan untuk membantu, yang pasti kami akan terus dampingi hingga sembuh. Jadi, mohon doanya agar bisa lebih baik lagi ketika mendapatkan pengobatan dari Rumah Sakit Soewandhie,” katanya.

Setelah dicek data keluarga, Afi belum masuk ke dalam data base MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), sehingga saat itu orang tuanya langsung dimasukkan ke dalam data MBR untuk mendapatkan sejumlah bantuan dari pemerintah.

Rini berharap, seluruh warga Kota Surabaya yang mengetahui ada tetangga atau saudaranya yang sakit kronis, diharapkan untuk langsung melaporkan kepada Pemkot Surabaya, baik melalui media sosial pemkot atau menghubungi Command Center 112.

“Saya mohon kita bersama-sama bergerak, jangan sampai ada adik Afi lagi di Surabaya ini, mohon doanya untuk semuanya supaya Surabaya lebih baik lagi,” ucapnya.

2 dari 2 halaman

Penyumbatan Otak

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sukomanunggal Surabaya Heri Suprianto menambahkan, Afi didiagnosa mengalami penyumbatan otak usai jatuh dari rumahnya. Afi juga sempat dirawat selama dua bulan di RS Dr Ramelan Surabaya.

"Namun pada saat akan dilakukan tindakan operasi, keluarga Afi menolak. Bahkan Afi dibawa pulang dan hanya dirawat sendiri oleh orang tuanya,” ujarnya.

Heri menceritakan, dirinya awalnya hendak melakukan outreach kepada kakek Afi yang juga dalam kondisi sakit. Ketika mau pulang, Heri melihat Afi tergeletak di atas kasur, sehingga dia juga outreach kepada Afi.

“Setelah itu saya laporkan kepada lurah, camat, dan puskesmas, dan ternyata sampai ke atas dan hari ini Bu Rini datang langsung ke sini, sungguh ini perhatian yang luar biasa," ucapnya.

"Terima kasih Pak Wali Kota, Ibu Wali Kota dan jajaran Dinkes serta jajaran kecamatan dan kelurahan, semoga setelah diobati di Soewandhie, adik Afi bisa segera pulih,” ujar Heri.