Sukses

Warning untuk Camat dan Lurah di Surabaya Jika Abai Masalah Warga

Eri meminta camat dan lurah untuk mendekatkan diri kepada setiap RT/RW di wilayahnya masing-masing dan saling berkomunikasi serta berkoordinasi dengan lintas.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali mengingatkan camat dan lurah harus mengerti keadaan warganya dan mengetahui cara untuk mengatasinya serta mengantisipasi gizi buruk, bayi stunting, dan rumah tidak layak huni.

"Saya ingatkan, jangan pernah terjadi mulai detik ini, kalau sampai muncul di berita njenengan (Anda) tidak tahu, maka jangan salahkan saya rombak besar-besaran kembali,” ujarnya di Balai Kota Surabaya, Senin (24/1/2022).

Eri tak ingin melihat adanya warga Surabaya yang menangis, seperti adanya anak putus sekolah, para pengamen atau anak jalanan di tiap perempatan, dan bangunan liar yang nantinya bisa berdampak buruk untuk seluruh masyarakat umum Kota Pahlawan.

Untuk memperbaiki hal tersebut, Eri meminta camat dan lurah untuk mendekatkan diri kepada setiap RT/RW di wilayahnya masing-masing dan saling berkomunikasi serta berkoordinasi dengan lintas OPD. Hal ini dilakukan, agar seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya bisa ikut memakmurkan masyarakat di Kota Surabaya.

Eri juga meminta kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya untuk bekerja sesuai tupoksinya masing-masing, sesuai dengan output dan outcome nya masing-masing. Sebab, ia tak menginginkan adanya kesenjangan antara kelurahan, kecamatan, dan lembaga teknis seperti dinas dan lain-lain.

“Keberhasilan seorang pemimpin adalah ketika bisa memberikan arahan, semangat, dan motivasi kepada bawahannya. Sehingga kerja kita adalah kerja tim dan kita bekerja dalam tupoksinya masing-masing, tolong berjuang dengan hati yang ikhlas, karena terlalu lama kita berada di zona nyaman,” ujar Wali Kota Eri.

2 dari 2 halaman

Kerja Ikhlas

Eri memberikan semangat kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. Ia berharap seluruh jajarannya bisa berempati dan bekerja dengan ikhlas, demi masyarakat Kota Surabaya.

“Matur nuwun (terima kasih), selamat berjuang, terus semangat, gelorakan empati dalam hati kita untuk bekerja dengan ikhlas dan niatkan bekerja adalah ibadah. Ketika bekerja dengan ibadah dan ikhlas, Insya Allah kita mendapatkan amal jariyah kita,” ujarnya.