Sukses

Ini Penyebab PTM di Trenggalek Belum 100 Persen

Tidak terpenuhinya syarat minimal ini membuat Dinas Pendidikan Trenggalek masih memberlakukan pembelajaran tatap muka 50 persen.

Liputan6.com, Trenggalek - Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur belum bisa merealisasikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen lantaran capaian vaksinasi lanjut usia dosis kedua belum mencapai 50 persen.

"Sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri mengharuskan capaian vaksinasi lansia dosis dua minimal 50 persen dari jumlah sasaran. Trenggalek sampai saat ini (vaksinasi lansia dosis dua) baru tercapai 39 persen, untuk persyaratan lain sebenarnya sudah terpenuhi," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Totok Rudijanto di Trenggalek, Senin (24/1/2022), dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan bahwa vaksinasi untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan sudah melampaui target, yakni 97 persen.

Tidak terpenuhinya syarat minimal ini membuat Dinas Pendidikan Trenggalek masih memberlakukan pembelajaran tatap muka 50 persen. Model pembelajaran ini adalah dengan mengolaborasikan PTM 50 persen dengan pembelajaran jarak jauh atau daring.

Selain mempercepat capaian vaksinasi dosis dua lansia, Pemkab Trenggalek tengah menggenjot percepatan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun. Ada sekitar 44 ribu anak dari 14 kecamatan di Trenggalek yang mendapatkan jatah vaksin tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

2 dari 2 halaman

Capaian Vaksinasi

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, per Senin (24/1), capaian vaksinasi dosis pertama lansia adalah 65,04 persen atau setara 65.638 sasaran.

Sementara itu, untuk dosis dua lansia mencapai 40.351 sasaran atau sekitar 39,98 persen sehingga kurang 10,02 persen untuk bisa PTM menyeluruh.

“Sementara untuk dosis tiga lansia mencapai 0,13 persen. Kami terus melakukan percepatan vaksinasi bersama semua pihak, tentunya ini perlu dukungan dari seluruh masyarakat di Kabupaten Trenggalek,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek Saeroni.