Sukses

Humas Polisi se-Jatim Asah Kemampuan Public Speaking, Wajib Lancar Saat Wawancara

Gatot menegaskan, sebelum melakukan public speaking diperlukan persiapan yang sangat baik.

Liputan6.com, Surabaya - Kapolres, Kasat Reskrim, Kasat Narkoba, Kasat Lantas Polres serta Kasi Humas Polres jajaran Polda Jatim mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan public speaking atau mengasah kecakapan saat wawancara dengan wartawan.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, di era keterbukaan informasi publik dan perkembangan teknologi yang sangat cepat, humas memiliki peranan sangat penting dan strategis sebagai komunikator publik.

"Humas Polri memiliki tugas dalam mengamankan kebijakan institusi, memberikan pelayan dan menyebarluaskan pesan atau informasi kepada masyarakat tentang program kerja serta keberhasilan Polri," ujarnya di Surabaya, Selasa (25/1/2022).

"Oleh karena itu diperlukan kegiatan public speaking agar setiap anggota yang berwenang dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dapat dilakukan dengan cara yang tepat," kata Gatot.

Gatot menjaskan, public speaking merupakan proses berbicara kepada masyarakat atau suatu organisasi dalam berbagai bentuk seperti suara, tulisan, lisan, simbol-simbol, gambar, dengan tujuan untuk mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan dan informasi.

"Dengan menguasai komunikasi publik dapat meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk mewujudkan program presisi Kapolri," ucapnya.

Gatot menegaskan, sebelum melakukan public speaking diperlukan persiapan yang sangat baik. "Karena dengan persiapan yang baik akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam penyampaian terhadap media," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Praktik

Sementara itu salah satu pemateri, Frestian Greic Humalanggi memberikan materi terkait cara penyampaian petugas terkait informasi baik kepada media maupun masyarakat.

"Kegiatan ini berguna untuk anggota dalam belajar cara menyampaikan informasi dengan tepat di hadapan media sehingga tidak terjadi kesalahpahaman mengingat Polri banyak berhubungan dengan pemberitaan yang kerap kali viral di masyarakat," ucap Frestian.

Setelah pemberian materi, Frestian menggelar sesi tanya jawab, sekaligus praktek kepada para kasi humas saat sedang wawancara baik secara live, door stop maupun via telepon dengan wartawan.

"Sebetulnya setiap petugas setidaknya cukup memilik kemampuan untuk berbicara di depan awak media, hanya saja masih malu atau belum terbiasa melakukan hal tersebut," ujar Frestian.