Sukses

Susahnya Tarik Mobil dari Jurang Sengkan Mayit Banyuwangi, Harus Pakai Jurus Spiritual

Polisi butuh dua hari untuk evakusi mobil yang menewaskan sepasang suami istri itu. Selain itu polisi juga menggelar ritual untuk memudahkan proses evakuasi.

Liputan6.com, Banyuwangi Polisi menemui kendala saat evakuasi mobil kijang krista dari jurang Sengkan Mayit Licin, Banyuwangi yang menewaskan dua orang. Upaya spiritual pun ditempuh untuk mempermudah jalannya proses evakuasi mobil dari dasar jurang sedalam 30 meter tersebut.

Kanit Gakkum Polresta Banyuwangi AKP Budi Hermawan mengatakan, pihaknya mulai melakukan evakuasi pada Rabu 2 Februari. Namun, upaya pertama gagal lantaran kawat baja pada mobil derek mendadak putus.

"Padahal mobil saat itu posisinya sudah nyaris terangkat ke jalan raya. Mobil kembali terjatuh ke dasar jurang," kata AKP Budi Jumat (4/2/2022).

Cerita mistis dibalik jalur menuju Wisata Geopark Ijen tersebut memang sudah melegenda di masyarakat. Jalur tersebut sudah banyak memakan korban jiwa. Alhasil di hari kedua, Kamis 3 Januari 2022, polisi pun akhirnya mengambil upaya spiritual terlebih dahulu sebelum melakukan evakuasi.

"Kita coba menggunakan cara spiritual untuk membantu kelancaran evakuasi. Tadi kita bikin acara kenduri dan doa bersama di lokasi sebelum evakuasi hari kedua," ujarnya.

Tepat pada pukul 12.30 WIB, polisi kembali melakukan proses evakuasi. Cara yang digunakan nyaris sama, polisi menggunakan tali baja yang dililitkan di pohon lalu ditarik menggunakan mobil.

"Akhirnya mobil berhasil ditarik dari dalam jurang sekitar pukul 20.30 WIB. Sempat ada kendala karena sulitnya medan mobil penarik sempat tak berfungsi. Evakuasi dijalankan dengan melepas tali seling dan menariknya beramai - ramai. Jadi mobil tidak diangkat melainkan ditarik dari dasar jurang Sengkan Mayit," jelasnya

 

2 dari 2 halaman

8 Kecelakaan Sejak 2019

Budi menyebut jalur tersebut merupakan jalur maut. Sejak 2019 hingga 2022 di tempat yang sama total sudah ada 8 kali kecelakaan terjadi. Banyak korban yang meregang nyawa di lokasi tersebut, bila selamat lukanya pun tak main-main.

"Kami di sana kemarin lama melakukan pengamatan. Kami sudah koordinasi dengan Dishub maupun Dinas PU CKPP agar memikirkan solusi untuk meminimalisir kecelakaan. Senin mendatang, bersama-sama kami akan meninjau lokasi," tandasnya.

Sebelumnya mobil Kijang Krista yang ditumpangi satu keluarga asal Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi mengalami kecelakaan parah di jurang tersebut, Selasa 1 Januari.

Pasangan suami Istri bernama Muhsin (49) dan Siti Mualifah (45) meninggal di lokasi.  Sementara kedua anaknya, Zainul Muarif (18) dan Muhtadibillah (8) berhasil selamat.

Dari hasil olah TKP, faktor kecelakaan maut itu dikarenakan sang pengemudi kurang hati-hati, sehingga mengalami kecelakaan lalu lintas.