Sukses

Kuliner Tradisional Majapahit Bakal Menambah Deretan Makanan Khas Kota Mojokerto

Ada beberapa menu khas Majapahit yang layak diperkenalkan kembali kepada masyarakat, di antaranya nasi wewangen, ayam sangasanan, sate lembat, hantiga mapindang, weas sela, urap kelungah, sambal pete keluak, srebat merah, dan bakso ikan daun kelor.

Liputan6.com, Mojokerto Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, mengembangkan kuliner khas era Kerajaan Majapahit sebagai upaya mendukung pengembangan pariwisata di daerah itu.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pihaknya tidak hanya mengembangkan infrastruktur yang bernuansa Majapahit dalam menggarap sektor pariwisata, tetapi juga menyasar kuliner tradisional.

"Pelatihan kali ini akan mencoba mengeksplorasi jenis makanan yang merupakan warisan budaya Majapahit," kata Ning Ita (sapaan wali kota) saat melihat pelatihan membuat nasi kotak dengan menu khas era Majapahityang diselenggarakan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, Rabu (9/2/2022), dilansir dari Antara.

Ia mengatakan ada beberapa menu khas Majapahit yang layak diperkenalkan kembali kepada masyarakat, di antaranya nasi wewangen, ayam sangasanan, sate lembat, hantiga mapindang, weas sela, urap kelungah, sambal pete keluak, srebat merah, dan bakso ikan daun kelor,

"Kalau ini jadi, menarik dan rasanya enak, tentu ke depan saya punya satu skema untuk mempatenkan ini sebagai makanan khas Majapahit dan bisa kita buatkan satu regulasi agar makanan ini bisa menjadi makanan wajib yang harus disajikan ketika event-event di Pemerintah Kota Mojokerto," kata Ning Ita.

Kepada para peserta pelatihan, Ning Ita berpesan untuk terus menggali budaya Majapahit sehingga bisa ditampilkan dalam rangka mendukung Kota Mojokerto sebagai kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya Majapahit.

"Selama tiga hari ke depan panjenengan akan diajak mengeksplorasi warisan resep masa lalu Majapahit yang bisa dikemas dan dijadikan makanan khas Kota Mojokerto," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

2 dari 2 halaman

200 Peserta

Ning Ita menyampaikan bahwa ke depan kuliner nasi wewangen bisa dikemas secara etnik dan tidak kekinian agar lebih menarik dan membuat penasaran orang untuk mencoba.

"Ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan asal rasanya enak dan tampilannya menarik," katanya.

Sementara itu, Kepala Diskop UKM-Perindag Kota Mojokerto Ani Wijaya menjelaskan pelatihan mengolah kuliner khas era Majapahit ini menghadirkan instruktur Chef Hari Minantyo dan Chef Hugo dari Prodi Culinary Business Universitas Ciputra Surabaya.

"Pelatihan diikuti oleh 200 peserta yang dibagi dalam empat kelompok dengan waktu pelatihan selama tiga hari. Di samping mendapat pelatihan tentang masakan, para peserta juga akan mendapat pelatihan tentang manajemen penjualan," katanya.