Sukses

Menkes Budi Sadikin: Vaksin Merah Putih Unair untuk Booster dan Anak 3 Tahun

Budi menyatakan, Presiden Joko Widodo berharap nantinya vaksin Merah Putih bisa digunakan sebagai vaksin donasi internasional.

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku bangga atas keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Universitas Airlangga (Unair) dalam mengembangkan vaksin Merah Putih.

Dia menyebut vaksin Merah Putih ini merupakan satu-satunya vaksin dalam negeri yang pengembangannya dimulai dari hulu di tahap penelitian hingga hilirnya atau di sisi produksi.

"Ini merupakan satu-satunya produksi inisiatif vaksin dalam negeri yang mulai dari awal. Banyak yang mengerjakan hanya dari sisi hilirnya saja, tapi yang memulai dari awal hingga produksi ready to use hanya dari Unair ini," ujar Menkes Budi secara virtual saat Kick Off Uji Klinis Vaksin Merah Putih di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Rabu (9/2/2022).

Terkait peruntukannya, Budi berharap bisa dipergunakan untuk vaksin booster dan vaksin anak usia tiga tahun ke atas.

"Mengingat masih sedikit vaksin yang lolos uji klinis untuk anak-anak. Oleh sebab itu, ini menjadi potensi besar bagi Indonesia," ucapnya.

Budi menyatakan, Presiden Joko Widodo berharap nantinya vaksin Merah Putih bisa digunakan sebagai vaksin donasi Internasional.

"Utamanya bagi negara-negara muslim yang kesulitan mendapatkan vaksin dikarenakan status halal. Terlebih, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam G20 pada November mendatang," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Jadi Prioritas

Menko PMK Muhadjir Efendi menegaskan bahwa fase tahap pertama ini menjadi fase terpenting untuk kemudian lanjut ke fase selanjutnya. Apalagi Vaksin Merah Putih juga telah menjadi prioritas Presiden Jokowi, maka dirinya pun mengapresiasi penuh upaya kolaborasi semua pihak yang terlibat.

"Selain itu, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, Vaksin Merah Putih ini adalah super prioritas nasional untuk menuju kemandirian vaksin," terangnya.

Pemerintah juga mengharapkan masa pandemi bisa menjadi momen bangkitnya kemandirian bangsa, utamanya di sektor kesehatan nasional. Sehingga tidak lagi tergantung produk dari luar negeri untuk menangani hal-hal yang sifatnya emergency.

"Oleh sebab itu, kami terus mendorong berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk bisa bersama mengembangkan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia maupun internasional," ujarnya.