Sukses

Korban Terakhir Ritual di Pantai Payangan Jember Ditemukan, Total Tewas Jadi 11 orang

Satu korban tewas tragedy ritual di Pantai Payangan Jember, berhasil diketemukan oleh Tim SAR gabungan. Dengan demikian total korban tewas ritual Pantai Payangan menjadi 11 orang.

Liputan6.com, Jember - Satu korban tewas tragedi ritual di Pantai Payangan Jember, berhasil diketemukan oleh Tim SAR gabungan. Dengan demikian total korban tewas ritual Pantai Payangan menjadi 11 orang.

Korban terkahir yang berhasil ditemukan atas nama  Syaiful (40) Warga Desa Krasak, Kecamatan Ajung, Jember. Jenazah Syaifullah berhasil diketemukan setelah pencarian selama 3 jam.

“Untuk korban terakhir yang ditemukan atas nama Syaiful umur 40 tahun sudah berhasil diketemukan. Setelah proses pencarian selama kurang lebih tiga jam. Jenazah korban terakhir itu ditemukan  tersangkut di batu karang sekitar Pantai Payangan,”ujar Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo Minggu (13/2/2022).

Lokasi batu karang tempat ditemukanya korban terakhir itu  berada di sekitar bukit Kamboja. Posisi jenazah terobang- ambing dinatara gulungan ombak di sekitar kaki bukit. Bagian kepala korban terlihat di permukaan air.

“Bagian kepalanya terlihat, mengambang di antara gulungan ombak. Tapi karena kondisi ombak yang besar, jenazah tenggelam lagi. Kendala pencarianya memang ada pada ombak yang cukup besar di Pantai Payangan,”tambah Hery Purnomo.

2 dari 2 halaman

Proses Penyelidikan

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya bagian tubuh korban muncul ke permukaan. Akhirnya Tim SAR langsung terjun ke laut dan mengevakuasi jenazah Syaifullah.

“Tadi jenazah yang diketemukan terakhir langsung dinaikkan ke perahu. Selanjutnya korban akan langsung dibawa ke Puskesmas Ambulu, untuk menunggu dibawa ke rumah sakit dr. Soebandi,” paparnya.

Terkait dugaan kasus ritual di Pantai Payangan tersebut, Hery mengatakan, akan melakukan proses penyelidikan,

“Yang jelas kasus ini akan kita lakukan penyelidikan  mendalam, dan memeriksa semua saksi yakni korban selamat dan sejumlah saksi lainya,”pungkas Hery Purnomo.