Sukses

Tujuan Ritual di Pantai Payangan Jember, dari Hilangkan Guna-Guna hingga Kesaktian

Dari keterangan saksi yang sudah diperiksa, AKBP Heri menyatakan, anggota kelompok Tunggal Jati Nusantara datang ke Pantai Payangan mempunyai beragam tujuan.

Liputan6.com, Jember - Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo membeber sejumlah tujuan peserta ritual maut di Pantai Payangan Jember, Minggu dinihari (13/2/2022).

Dari keterangan saksi yang sudah diperiksa, AKBP Heri menyatakan, anggota kelompok Tunggal Jati Nusantara datang ke Pantai Payangan mempunyai beragam tujuan.

Di antaranya ada yang ingin menghilangkan guna-guna, mencari berkah samudera Hindia, meningkatkan kesaktian, serta membantu menenangkan diri.

"Baru 7 saksi korban selamat yang dapat kami mintai keterangan. Kemudian 6 saksi lagi. Kami akan terus dalami kasus ini dengan mengumpulkan bahan keterangan maupun bukti di lokasi kejadian dan lainnya," tutur Hery Senin (14/2/2022).

Hery menggelar rapat koordinasi dengan Bupati Jember Hendy Siswanto, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk khusus membahas tragedi kelompok ritual Tunggal Jati Nusantara.

Ada kemungkinan kelomok ini akan dibubarkan  dan upaya membuat aturan ketat di kawasan Pantai Payangan agar kejadian maut serupa tidak terulang kembali.

"Rapat pimpinan bersama-sama sedang berlangsung saat ini di lantai dua pendopo Wahya Wibawa Graha," beber Kepala Diskominfo Jember Boby Arie Shandy.

2 dari 2 halaman

11 Tewas, 12 Selamat

Ritual berujung maut terjadi di pantai Payangan, Dusun Watu Ulo Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember Minggu (13/2/2022), pukul 00.30 Wib dini hari.

Musibah itu terjadi karena puluhan orang dari rombongan padepokan Tunggal Jati Nusantara, Jember melakukan meditasi atau ritual di pinggir Pantai Payangan. Dilaporkan rombongan ada 24 orang. Dari jumlah tersebut 23 orang mengikuti ritual dan satu orang sebagai sopir pengakut rombongan tersebut.

Akibat kejadian itu, 11 orang ditemukan meninggal dunia, dan 12 orang lainya selamat.