Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan Surabaya siap menjadi tuan rumah puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) yang ke -100 tahun alias satu abad NU tahun depan.
“Nyuwun duko (mohon maaf), bila diperkenankan, Surabaya dan seluruh warga Surabaya siap menjadi tuan rumah pada puncak peringatan Harlah ke-100 NU atau 1 abad NU pada tahun mendatang,” ujar Eri Cahyadi, di sela napak tilas Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), gedung yang punya makna sejarah penting bagi NU, Kamis (17/2/2022).
Eri Cahyadi menyatakan, Surabaya dan warganya ingin mendapat barokah dari para kiai dengan menjadi tuan rumah puncah harlah seabad NU.
Advertisement
NU didirikan oleh para ulama di bawah kepemimpinan KH Hasyim Asyari pada 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 di Surabaya Pada 22 Oktober 1945, terjadi peristiwa super bersejarah kala “Resolusi Jihad” dicetuskan Hadrastussyaikh KH Hasyim Asy'ari di Surabaya, tepatnya di HBNO Surabaya. Dari sana semakin berkobar semangat nasionalisme melawan penjajah.
"Sebagai arek Suroboyo, kami sangat bangga karena kota ini memiliki keterkaitan yang erat dengan NU. NU dan Surabaya itu satu bagian yang tidak terpisahkan,” ujarnya.
Jadikan Museum
Selain siap menjadi tuan rumah peringatan seabad NU, Eri Cahyadi juga meminta izin untuk menjadikan HBNO yang kini menjadi kantor PCNU Surabaya sebagai museum yang berisikan sejarah perkembangan NU, termasuk di dalamnya penerapan teknologi dalam berbagai syiar NU.
“Sehingga anak-anak muda tahu bahwa sejak awal NU telah berada di garda depan untuk merebut kemerdekaan, dan kini di bawah kepemimpinan KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf selalu konsisten memberdayakan umat dan menjaga NKRI,” ujarnya.
Eri Cahyadi mengaku bangga dengan visi kepemimpinan KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf yang kini sangat getol melakukan pemberdayaan umat dan memacu digitalisasi di setiap sendi kehidupan kaum Nahdliyin.
Advertisement