Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Satgas Pangan melacak dan menelusuri distribusi minyak goreng sehingga mengakibatkan kelangkaan di sejumlah toko ritel di Jatim.
Dia meminta distributor minyak goreng tidak menunda penyaluran komoditas yang kini langka di pasaran tersebut sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
"Kasihan masyarakat, apalagi saat ini dalam situasi pandemi. Jangan ditunda atau ditimbun, dan segera distribusikan ke seluruh pasar," ucap dia, dikutip dari Antara, Selasa (22/2/2022).
Advertisement
Khofifah mengatakan dalam inspeksi mendadak ke sejumlah pabrik minyak goreng, diketahui tidak ada pengurangan produksi sehingga seharusnya kelangkaan tidak terjadi.
Di Jatim, jumlah produksi minyak goreng per bulan mencapai 63 ribu ton, sedangkan total konsumsi per bulan hanya 59 ribu ton, yang artinya Jatim mengalami surplus sebanyak 4 ribu ton per bulan.
"Benang kusut ini harus segera diurai. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi, tidak lama lagi kita memasuki Bulan Ramadhan," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Â
Operasi Pasar
Kepada seluruh kepala daerah, Khofifah juga meminta untuk mengintensifkan pemantauan di lapangan dan segera menggelar operasi pasar minyak goreng secara berkelanjutan jika kelangkaan terus terjadi.
Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan agar bisa terus memastikan pasokan sehingga memberikan kemudahan sekaligus meringankan daya beli bagi masyarakat.
Advertisement