Sukses

Keliling Kota, Eri Cahyadi Pastikan Banjir Surabaya Dua Jam Surut

Di lokasi pertama, Eri Cahyadi menangani genangan di Jalan Golf I/1, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkeliling ke sejumlah kawasan di Surabaya untuk mengecek genangan air banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Pahlawan sejak Senin 21 Februari sore.

Di lokasi pertama, Eri Cahyadi menangani genangan di Jalan Golf I/1, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. Di tempat tersebut, ia langsung meminta jajaran Dinas PMKP untuk menyedot air genangan itu. Ia memimpin penyedotan itu hingga sekujur tubuhnya basah kuyup.

"Berdasarkan perkiraan BMKG, terjadi cuaca ekstrie yang menimpa Kota Surabaya. Akhirnya seperti ini, bahkan juga terjadi hujan es dan puting beliung, maka saya langsung turun pengecekan," terang Eri Cahyadi, Senin (21/2/2022) tengah malam.

Ia mengatakan, usai pengecekan kondisi di kawasan Gunung Sari, air tersebut langsung surut setelah pemompaan dan penyedotan oleh Dinas PMKP. Selanjutnya, ia bergegas menuju banjir di Jalan Raya Menganti Wiyung,

"Saya ke arah Wiyung dan saya tahu ada genangan yang lumayan tinggi di atas mata kaki dan itu membuat macet. Akhirnya saya membuat dua arah, jalan yang banjir saya tutup dan saya oper ke satu sisi. Yakni jalan yang tepat di depan basecamp PMKP," kata dia.

Pada sisi lainnya, yakni yang mengalami kenaikan air, ia langsung meminta Dinas PMKP untuk melakukan pemompaan dan penyedotan air. Hasilnya, dalam kurun waktu dua jam, air tersebut surut dan tak menggenangi jalan lagi.

"Alhamdulillah pukul 21.00 WIB kita mulai dan jam 23.00 WIB sudah surut semuanya. Jadi ini lah yang saya harapkan kolaborasi dengan semua tim, harusnya tanpa saya pun sistem ini berjalan," ungkap dia.

2 dari 2 halaman

Buat Bozem

Apabila hal tersebut terjadi kembali, ia meminta kepada Kepala Dinas PMKP untuk siaga. Sebab, banjir di kawasan Jalan Raya Menganti Wiyung telah terjadi sejak tahun 2017 dan terus berulang hingga saat ini.

"Ada limpahan air dari perumahan, seperti Dian Istana, Bukit Darmo, dan ada juga dari Graha Family. Maka kita tahu di dalam (gang rumah warga) juga ada genangan. Air itu akhirnya lari ke Kali Makmur ini, karena kalinya penuh maka dia tidak bisa menampung dan terjadilah banjir," terang dia.

Untuk menekan luapan air, Wali Kota Eri Cahyadi langsung memasukan beberapa truk tangki untuk melakukan penyedotan air di dalam gang rumah warga untuk membuang air tersebut.

"Berarti 2022 ini kita sudah tahu masalahnya. Oleh karena itu, harus dikunci air itu yang ada di perumahan dengan dibuat pintu air dan bozem untuk mengatur air yang akan masuk ke Kali Makmur," tegas dia.

Kalaupun terdapat limpahan air seperti saat ini, ia meminta Dinas PMKP harus memanfaatkan mobil PMKP. Sebab, inilah salah satu kecepatan Kota Surabaya untuk menyelesaikan genangan.

"Tadi sempat diskusi dengan warga dan mereka mengatakan 2017 hingga 2019 itu sampai subuh. Tapi tadi kami juga berjibaku dengan warga untuk membuka saluran dan akhirnya kita bisa menyelesaikan dalam waktu dua jam," ungkap dia.

Tak hanya itu saja, ia kemudian meminta PD (Perangkat Daerah) terkait untuk mendatangi perumahan tersebut, yang rencananya akan berkoordinasi untuk membuat pintu air dan bozem.

"Ini pembelajaran bagi teman-teman, kudune lek 2017 terjadi (kalau terjadi sejak 2017) ya tutup disana, harus sama-sama ada toleransinya tidak langsung dibuang. Tapi harus saling menjaga lah," tegas dia.