Sukses

Pemkot Surabaya Banyak Program Aplikasi, Warga Mumet?

Ketua Komisi D Bidang Sosial DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menilai banyak aplikasi yang dibuat Pemkot Surabaya tumpang tindih membingungkan masyarakat.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Komisi D Bidang Sosial DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menilai banyak aplikasi yang dibuat Pemkot Surabaya tumpang tindih membingungkan masyarakat.

"Sejumlah warga mengeluhkan soal banyaknya aplikasi yang dibuat Pemkot Surabaya hingga membuat warga bingung," katanya, Surabaya, Jumat (25/2/2022).

Menurut Khusnul, tujuan diciptakannnya aplikasi adalah untuk mempermudah layanan. Namun,  banyaknya inovasi aplikasi tersebut ternyata dianggap sebagian warga justru menciptakan tumpang tindih, antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya.

"Banyaknya aplikasi itu ternyata justru membuat bingung kader dan tokoh masyarakat. Mereka menganggap malah jadi tumpang tindih. Aplikasi itu tidak lagi memudahkan, tapi justru membingungkan," ujarnya.

Ia lantas mencontohkan, saat ini sudah ada aplikasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), namun diaplikasi yang lain juga ada aplikasi yang sama, seperti aplikasi e-Pemutakhiran Data dan aplikasi Sayang Warga. 

 

2 dari 2 halaman

Aplikasi Wargaku

Wakil Wali Kota Surabaya Armuju sebelumnya mengatakan, ada sejumlah aplikasi terkait pelayanan publik di Surabaya saat ini sudah terintegrasi dengan aplikasi berbasis android "Wargaku".

Adapun aplikasi yang sudah terintegrasi dengan Wargaku di antaranya layanan administrasi kependudukan, layanan perizinan, antrean layanan kesehatan (E-Health), sosial masyarakat untuk cek data MBR, layanan pengaduan, permohonan informasi publik, percepatan ekonomi dan masukan saran bagi pembangunan Kota Surabaya.

Diketahui aplikasi Wargaku selama ini digunakan oleh warga Surabaya sebagai media untuk menyampaikan kritik, saran, permohonan informasi, keluhan, hingga apresiasi kepada Pemkot Surabaya.

Â