Sukses

Penyebab Harga Cabai di Banyuwangi Melonjak 3 Kali Lipat

Harga cabai di pasar Banyuwangi naik tiga kali lipat. Kondisi ini diduga karena pasokan dari pengepul berkurang.

 

Liputan6.com, Banyuwangi Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi Nanin Oktaviantie menyebut kenaikan harga cabai di daerahnya itu dipengaruhi oleh ketersediaan barang. Di bulan-bulan ini, produksi panen cabai di Banyuwangi memang menurun.

"Kenaikan cabai di pasaran akhir-akhir ini karena suplai cabe dari petani yang sedikit berkurang. Sedangkan kebutuhan masyarakat banyuwangi pada komoditas cabai memang tidak sedikit setiap harinya. Karena terbiasa dengan menu yang ada sambal dan cabai nya," kata Nanin Sabtu (5/3/2022).

Pihaknya menyebut kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga dua bulan ke depan. Produksi cabai akan kembali normal mulai Mei sampai Juli 2022 mendatang.

"Info dari dinas pertanian, diperkirakan panen cabai yang agak besar mulai Mei sampai Juli ini," ujarnya.

Nanin menyebut terkait naik turunnya harga beberapa komoditas di pasar rakyat merupakan hal yang umum terjadi. Dia pun mengimbau masyarakat untuk mencari komoditas pengganti lainnya.

 

2 dari 2 halaman

Naik Tiga Kali Lipat

Sebagai informasi sejak dua pekan ini sejumlah komoditi di pasar Banyuwangi mengalami kenaikan. Komoditi itu diantaranya cabai Rawit, cabai merah hingga bawang merah.

Cabai rawit dari yang sebelumnya perkilogram hanya dibanderol Rp 25 ribu kini naik hingga Rp 75 ribu per kilogramnya.

Disusul juga harga cabai merah besar yang juga ikut meroket. Dari yang sebelumnya hanya 25 ribu per kilogramnya kini sudah menyentuh harga Rp 50 ribu.

Bawang merah pun mengalami kenaikan, kendati tidak terlalu signifikan. Perkilogram dari sebelumnya hanya Rp 30 ribu kini menjadi Rp 36 ribu.

Â